MAKALAH
BAHASA INDONESIA
ARTI, FUNGSI DAN RAGAM BAHASA
Oleh :
Sufitri
PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
JL.PERINTIS KEMERDEKAAN 1/33 CIKOKOL
- KOTA TANGERANG, 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan nikmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun . Shalawat serta
salam tercurahkan selalu kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW , karena
beliau yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman modern yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Terimakasih saya ucapkan kepada bapak Haeruddin M.pd selaku
dosen mata kuliah bahasa Indonesia , mudah-mudahan ilmu yang bapak berikan
kepada saya khususnya dan umumnya kepada kami semua bermanfaat.Penyusunan
makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah bahasa Indonesia
. Makalah ini berisikan tentang arti, fungsi dan ragam bahasa .
Saya menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah
sempurna . Oleh karena itu, apa bila ada kritik dan saran yang bersifat
membangun terhadap makalah ini , Saya sangat berterima kasih.
Demikianlah makalah ini saya susun. Semoga dapat
berguna bagi kita semua . Amin
Tangerang , 18 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
2
BABI
PENDAHULUAN
3
A. Latar
belakang masalah
3
B.
Rumusan
masalah
4
C. Tujuan
penulis
4
D.
Manfaat
4
BAB
II
PEMBAHASAN
5
A.
Arti bahasa
5
B.
Fungsi bahasa
5
C.
Ragam bahasa
9
BAB
III
PENUTUP
12
A.
Kesimpulan
12
B.
Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa
merupakan hal penting bagi manusia, tanpa bahasa manusia tidak bisa
berkomunikasi dengan baik antara satu yang lainnya. Begitu pentingnya bahasa
bagi manusia menjadikan bahasa memiliki banyak cara untuk bisa mempelajarinya,
hal ini dilakukan agar bisa berkomunikasi.
Komunikasi
lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa.
Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis
atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa
, bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung
kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar
dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke
dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif.
Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu.
Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita
selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar
dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Pada
dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan
kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai
alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan
beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat
untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Hasil
pendayagunaan daya nalar sangat bergantung pada ragam bahasa yang digunakan.
Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan
buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia
sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam
masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan
fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
Bahasa
indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar
dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa.
Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda.
Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih
ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalkan: ngobrol,
puisi, pidato, ceramah, dll.
B.
Rumusan Masalah
Adapun perumusan
masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
- Apa pengertian bahasa ?
- Apa Fungsi bahasa ?
- Apa Pengertian ragam bahasa?
- Apa saja macam-macam ragam bahasa ?
- Bagaimana bentuk ragam Bahasa Indonesia berdasarkan ragam media ?
- Bagaiman ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur ?
C.
Tujuan
Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang arti, fungsi, dan ragam bahasa
Indonesia dan macam-macam ragam bahasa Indonesia ditinjau dari media atau
sarana yang akan menghasilkan bahasa dan memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia di semester satu.
D.
Manfaat
Manfaat makalah ini
adalah:
- Mahasiswa dapat mengerti apa yang dimaksud arti, fungsi, ragam bahasa.
- Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami fungsi bahasa secara benar.
- Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam ragam bahasa yang sering digunakan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Arti Bahasa
Pengertian
bahasa secara umum adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan
oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri.
Bahasa
menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah suatu sistem tanda bunyi
yang secara sukarela dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja
sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
Bahasa
yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang
dipatuhi oleh pemakainya. Sistem tersebut mencakup unsur-unsur berikut.
- Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.
- Sistem lambang tersebut bersifat konvesional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan kesepakatan.
- Lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap.
- Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif. Artinya, dengan sistem yang sederhana dan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilakan jumla kata, frasa, klausa, kalimat, paragraph, dab wacana yang tidak terbatas jumlahnya.
- Sistem lambang bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang lain.
- Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.
B. Fungsi Bahasa
Fungsi
bahasa adalah cara orang menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka
bila mereka berbahasa lebih dari satu . Jika dinyatakan dalam pengertian yang
lebih rapat yaitu orang melakukan sesuatu dengan bahasa mereka, yaitu dengan
cara bertutur dan menulis, mendengarkan, dan membaca, mereka berharap dapat
mencapai banyak sasaran dan tujuan.
Ada
beberapa pengelompokkan fungsi kebahasanan yang sudah dikenal misalnya,
pengelompokan yang disampaikan oleh Malinowski, yang berkaitan dengan dengan
kajiannya tentang situasi dan makna yang dirujuk pada awal pembicaraan.
Malinowski(1923) mengelompokkan fungsi bahasa ke dalam dua kelompok besar,
yaitu pragmatic dan magis. Sebagai seorang yang pakar antropologi, ia tertarik
pada penggunaan bahasa yang praktis atau pragmatik di satu pihak, yang
selanjutnya dibaginya lagi ke dalam penggunaan bahasa yang aktif dan bahasa
yang naratif , dan dipihak lain ia juga tertarik pada penggunaaan bahasa yang
bersifat ritual atau magis yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan seremonial
atau keagamaan dalam kebudayaan.
Satu
pengelompokkan yang sangat berbeda adalah pengelompokan yang dikemukakan oleh
seorang psikolog Austria Karl Buhler (1934). Ia tertarik pada fungsi bahasa
bukan dari sudut pandangan kebudayaan, tetapi dari sudut pandangan
perseorangan. Buhler membedakan fungsi bahasa ke dalam bahasa ekspresif, bahasa
konatif, dan bahasa representasional. Bahasa ekspresif yaitu bahasa yang
terarah pada diri-sendiri, si pembicara. Bahasa konatif yaitu bahasa yang
terarah pada lawan bicara dan bahasa representasional yaitu bahasa yang terarah
pada kenyataan lainna-yaitu, apa saja selain si pembicara atau lawan bicara.
Berikut merupakan
fungsi bahasa secara umum;
1)
Sebagai sarana komunikasi
Digunakan
dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam,
misalnya, komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan
komunikasi sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri, mereka perlu
berkomunikasi dalam berbagai lingkungan ditempat mereka.
2) Sebagai
sarana integrasi dan adaptasi
Bahasa
indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara merupakan
fungsi integratif. Indikator kedudukannya sebagai bahasa nasional:
1.
Lambang
nasional yang dapat memberikan kebanggaan jati diri pemakainya sebagai bangsa
indonesia.
2.
Lambang
identitas nasional yang dapat dikenali oleh masyarakat.
3.
Alat
pemersatu penduduk antar pulau diseluruh indonesia.
4.
Alat
komunikasi antar daerah dan antar budaya.
Indikator
kedudukannya sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai:
1.
Bahasa
dalam kegiatan resmi
2.
Bahasa
pengantar di sekolah
3.
Alat
komunikasi pada tingkat nasional
4.
Alat
pengembangan budaya
Dengan
bahasa, orang dapat menyatakan hidup bersama, bahkan bahasa menimbulkan suatu
kekuatan yang merupakan sinergi dengan orang lain. Misalnya : Seseorang tidak
akan menggunakan bahasa ilmiah ketika berbelanja, seorang ibu tidak akan
menggunakan bahasa bisnis ketika menasehati anaknya.
3)
Sebagai kontrol sosial
Berfungsi
untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat
saling memahami. Dalam kehidupan sehari-hari dapat berbentuk komunikasi timbal
balik, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian, masing-masing dapat
mengendalikan komunikasi dan memberi saran, kritik dll.
4)
Sebagai sarana memahami diri
Dalam
membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi
dirinya terlebih dahulu.Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik,
emosi,kecerdasan dll.
5)
Sebagai sarana ekspresi diri
Dapat
dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai dengan tingkat yang kompleks.
Ekspresi paling sederhana misalnya untuk menyatakan cinta, lapar, krecewa..
Tingkat kompleks misalnya berupa pernyataan kemapuan mengerjakan proyek besar
dalam bentuk proposal yang sulit dan rumit, menulis laporan, desain produk,
dll.
6)
Sebagai sarana memahami orang lain
Dengan
pemahaman terhadap seseorang, pemakai bahasa dapat mengenali berbagai hal
mencakup kondisi pribadinya. Melalui pemahaman ini seseorang akan memperoleh
wawasan yang luas dan bermanfaat serta memperoleh kemampuan berfikir sinergis
dengan memadukan pengalaman orang lain bersama dengan potensi dirinya.
7) Sebagai
sarana mengamati lingkungan sekitar
Keberhasilan
seseorang menggunakan kecerdasannya ditentukan oleh kemampuannya memanfaatkan
situasi lingkungannya sehingga memperoleh berbagai kreatifitas baru yang dapat
memberikan berbagai keuntungan bagi dirinya dan masyarakat. Misalnya, Apa yang
melatarbelakangi pengamatan, bagaimana masalahnya, bagaimana cara mengamati,
tujuannya, hasilnya, kesimpulan.
8) Sebagai
sarana berfikir logis
Melalui
proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus
dilakukan. Selain itu, perlu disadari bahwa bahasa bukan hanya sarana proses
berpikir melainkan juga penghasil pemikiran, konsep, atau ide.
9)
Mengembangkan kecerdasan ganda
Selain
kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan
sekaligus. Selain itu orang yang tekun mendalami bidang studinya secara seriu
dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misal seorang ahli pemograman
yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, mesin penerjemaah,
dll.
10)
Membangun karakter
Kecerdasan
merupakan bagian karakter dari manusia. Kecerdasan berbahasa memungkinkan
seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik.
Fungsi Bahasa
Indonesia Secara Khusus :
- Bahasa Nasional
Tanggal
28 Oktober 1928, pada hari “Sumpah Pemuda” lebih tepatnya, Dinyatakan Kedudukan
bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memilki fungsi-fungsi sebagai berikut
:
2.
Bahasa
Indonesia sebagai Identitas Nasional.
Kedudukan
pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan
dengan digunakannya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda. Yang
bunyinya sebagai berikut :
“Kami
poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air
Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe, Bangsa
Indonesia Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.”
3.
Bahasa
Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
Kedudukan
kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan
negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa
negara persemakmurannya. Contohnya saja India, Malaysia dan lain – lain yang
harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.
4.
Bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi.
Kedudukan
ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan
dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi.
Misalnya saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll.
Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka
harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan
Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan
Budaya.
5.
Bahasa
Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat
istiadat dan Budaya.
- Bahasa Negara
Bahasa
Negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi Negara baik secara lisan
maupun tulisan. Posisi bahasa Negara ini dapat dilihat pemakaiannya dalam
pemerintahan secara resmi. Penulisan surat kelakuan baik, pembuatan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) adalah bukti tertulis bahasa Negara dalam pidato resmi Presiden
RI di hadapan Sidang DPR/MPR dan pidato kenegaraan lainnya adalah contoh bukti bahasa
Negara secara lisan. Dalam aktifitas kenegaraan, bahasa Negara mempunyai empat
fungsi, yaitu:
1).
Bahasa resmi kenegaraan
2).
Bahasa pengantar resmi di sekolah dan universitas,
3). Bahasa resmi tingkat nasional dalam
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Indonesia,
4). Bahasa resmi kebudayaan dalam
pengembangan kebudayaan, ilmu, teknologi dan komunikasi di Indonesia.
Bahasa
resmi Negara ini dikukuhkan dalam UUD 1945, pasal 36 bab XV sehingga telah
memainkan perannya dalam kehidupan bernegara.
C. Ragam Bahasa
a.Pengertian Ragam
Bahasa
Ragam
bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa ditinjau dari media
atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yang terdiri dari ragam
bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan.
Bahasa
yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem
sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan sedangkan bahasa yang
dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai dasarnya, dinamakan
ragam bahasa tulisan. Jadi dalam ragam bahasa lisan kita berurusan dengan
lafal, dalam ragam bahasa tulisan kita berurusan dengan tata cara penulisan
(ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua ragam tersebut
memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya ragam
bahasa lisan. Oleh karena itu sering timbul kesan antara ragam bahasa lisan dan
tulisan itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjadi
sistem bahasa yang memiliki sistem seperangkat kaidah yang berbeda satu dengan
yang lainnya.
b. Macam-macam Ragam
Bahasa
Yaitu bisa dibagi
tiga berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.
- Ragam bahasa berdasarkan media
- Ragam bahasa Media (Lisan)
Ragam bahasa baku
lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi
pelesapan kalimat. Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun
demikian ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat
dan unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam
ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam
memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicara lisan dalam
situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara lisan dalam
situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa
itu tidak bisa disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam
lisan. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak
menunjukan cir-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dengan tulisan,
ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam
itu masing-masing adapun ciri dari keduanya:
Ciri-ciri ragam
lisan:
- Memerlukan orang kedua/teman bicara.
- Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
- Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
- Berlangsung cepat
Contohnya; “Sudah
saya baca buku itu”
3.
Ragam
Tulis
Dalam penggunaan
ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh
situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalomat.
Oleh karrena itu, penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan
ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan
struktur kalimat, serta kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur
kalimat.
Ciri-ciri ragam
tulis:
- Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
- Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
- Harus memperhatikan unsur gramatikal;
- Berlangsung lambat;
- Selalu memakai alat bantu;
- Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
Contohnya:
“Saya sudah membaca buku itu”.
Perbedaan antara
ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ) :
Tata Bahasa :
Ragam Bahasa lisan
1)
Nia sedang baca surat kabar.
2)
Ari mau nulis surat.
3)
Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.
Ragam bahasa tulisan.
1) Nia
sedang membaca surat kabar.
2) Ari
mau menulis surat.
3) Namun,
engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
Kosa kata :
Ragam bahasa lisan
1)
Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2)
Kita harus bikin karya tulis.
3)
Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak.
Ragam bahasa tulisan
1)
Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
2)
Kita harus membuat karya tulis.
3)
Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.
- Ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur.
Berdasarkan cara
pandang penutur, ragam bahasa indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam
terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
Contoh:
Ragam
dialek : “Gue udah baca itu buku ”
Ragam terpelajar :
“Saya sudah membaca buku itu”
Ragam
resmi : “Saya sudah membaca buku itu”
Ragam tak resmi
: “Saya sudah baca buku itu”
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ragam
bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan.
Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan tulisan.
Bahasa
berfungsi sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat Indonesia. Dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pasti memerlukan orang lain. Mereka perlu
berkomunikasi dalam berbagai lingkungan di tempat mereka berada. Bahasa
menunjukkan perbedaan antara suatu penutur dengan penutur lainnya, tetapi
masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga
bahasa memungkinkan tiap individu untuk menyesuaikan dirinya dengan
adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat bahasa tersebut. Bahasa juga
melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan,
kemauan bahkan dapat melambangkan tingkalah laku seseorang.
Ragam
bahasa secara garis besar terbagi atas ragam bahasa lisan dan tulisan. Keduanya
mempunyai perbedaan yang sangat jelas. Ragam bahasa lisan ditandai dengan
penggunaan lafas atau pengucapan, intonasi, kosakata, dan penyusunan kalimat
yang agak longgar. Ragam tulisan sangat terikat dengan tanda baca dan pemakaian
kata baku.
Pada
ragam bahasa baku tulis diharapkan penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan
(EYD), sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para warga Indonesia mampu
mengucapkan dan memakai bahasa dengan baik serta bertutur kata sopan sebagai
pedoman yang ada.
Setiap
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia belum dapat dikategorikan sebagai
bahasa jika tidak terkandung makna di dalamnya. Di dalam suatu masyarakat
bahasa terhimpun bermacam-macam sususnan bunyi yang berbeda antara yang satu
dengan lainnya karena memiliki suatu makna tertentu.
B.Saran
Penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar perlu dilestarikan karena bahasa Indonesia
adalah bahasa Indonesia adalah bahasa nasional. Kemajuan zaman pun memudarkan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja khususnya.
Ada baiknya pemahaman akan bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan hanya di
dalam lingkungan pendidikan tetapi juga di mulai dari lingkungan rumah dan
teman sebaya agar penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar tetap menjadi
ciri bangasa Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali, Lukman.1991.Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta : Balai
Pustaka .
Kunjana, Rahardi.
2010. Bahasa Indonesia . Jakarta :
Erlangga.
Widjono, Hs. 2011. Bahasa Indonesia . Jakarta : PT.Gramedia
Widiasarana Indonesia
Gorys, keraf. 1997. Komposisi
Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores : Nusa Indah.
Prayudhi, Irfanis.
2013. “Arti Fungsi dan Ragam Bahasa
“(Online). http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa/.
diakses 20 Agustus 2014.
0 komentar:
Posting Komentar