MAKALAH BAHASA INDONESIA
MENGENAL PARAGRAF
“Untuk Memenuhi Syarat
Tugas Bahasa Indonesia”
Dosen Pembimbing
:
Haerudin,M.pd
Disusun oleh :
Galuh Wira
Astriana 1584202156
Prodi Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Pendidikan dan
Perguruan
Univeritas Muhammadiyah Tangerang
2015
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, dan puji syukur
atas segala nikmat dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Mengenal Paragraf”.
Dan
dalam makalah ini, penulis memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan paragraf
dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia. Makalah ini penulis
susun berdasarkan apa yang diperoleh dari beberapa sumber.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan sehingga penulis
mengharapkan kritik, saran, dan usulan yang bersifat membangun untuk lebih baik
dimasa yang akan datang
Mohon maaf jika ada kata yang kurang
berkenan, penulis berharap semoga makalah ini dapat dipahami dengan mudah dan
mampu memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Penulis mengucapkan terima
kasih.
Tangerang,
18 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULAN.................................................................................................. 1
A.
Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................................ 2
C.
Tujuan dan Manfaat........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
1. Hakikat
Paragraf.................................................................................................. 3
1.1
Pengertian Paragraf..................................................................................... 3
1.2
Gagasan Utama dalam Paragraf............................................................... 4
1.3 Letak
Kalimat Topik dalam Paragraf...................................................... 4
A. Paragraf
Tanpa Kalimat topik............................................................... 4
B. Kalimat
Topik dalam Paragraf.............................................................. 5
1.3.1
Kalimat Topik pada Awal Paragraf............................................ 5
1.3.2 Kalimat
Topik pada Akhir Paragraf.......................................... 5
1.3.3 Kalimat
Topik pada Awal dan Akhir Paragraf........................ 5
1.3.4 Kalimat
Topik pada Tengah Paragraf...................................... 5
1.4
Syarat Paragraf yang Baik.......................................................................... 6
1.4.1
Kesatuan Paragraf(Kesatuan Pikiran).............................................. 6
1.4.2
Kepaduan................................................................................................. 6
A. Pengulangan
Kata Kunci.................................................................... 6
B. Kata
Ganti.............................................................................................. 6
C. Kata
Transisi........................................................................................... 6
D. Struktur
Paralel..................................................................................... 7
1.4.3
Ketuntasan............................................................................................... 7
1.4.4
Konsistensi Sudut Pandang................................................................ 7
1.4.5
Keruntutan............................................................................................... 7
2. Jenis-Jenis Paragraf............................................................................................ 7
2.1 Paragraf
Pengantar...................................................................................... 7
2.2 Paragraf
Pengembang................................................................................ 8
2.3 Paragraf
Peralihan....................................................................................... 8
2.4 Pargraf
Penutup............................................................................................ 8
2.5 Hubungan
Antarparagraf.......................................................................... 8
3. Pengembangan Paragraf.................................................................................. 9
3.1 Secara Alamiah............................................................................................. 9
3.2 Klimaks – Antiklimaks................................................................................ 9
3.3 Deduksi dan Induksi................................................................................... 9
4. Paragraf Berdasarkan Fungsi........................................................................... 9
4.1 Perbandingan dan Pertentangan............................................................ 9
4.2 Analogi........................................................................................................... 10
4.3 Contoh – contoh.......................................................................................... 10
4.4 Sebab – akibat.............................................................................................. 10
4.5 Definisi Luas.................................................................................................. 10
4.6
Klasifikasi....................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 11
A.
Kesimpulan........................................................................................................ 11
B.
Saran.................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Umumnya
kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran
menjadi kalimat dalam Bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf
dengan kalimat.Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri,melainkan kait
– mengait dalam kalimat lain yang membentu paragraf , paragraf merupakan sanian
kecil sebuah karangan yang membangun suatu pikiran sebagai pesan yang
disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf
atau alinea adalah suatu bentuk Bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraf , yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan
tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak , saling
berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam
kenyataannya kadang – kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat , dan hal itu memang memungkinkan. Namun , dalam pembahasan ini wujud
alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian. Karena disamping bentuknya
kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi , alinea semacam itu jarang
dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf
diperlukan untuk mengungkapkan ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi , pembicaraan paragraf sebenarnya sudah
memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana dan boleh
saja terdiri dari satu paragraf.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa itu paragraf ?
2. Apa saja syarat – syarat agar menjadi paragraf yang
baik dan benar ?
3. Apa saja jenis – jenis dari paragraf ?
4.
Apa fungsi
paragraf ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari paragraf.
2. Mengetahui syarat – syarat paragraf yang baik dan
benar.
3. Mengetahui jenis – jenis paragraf.
4. Mengetahui fungsi paragraf.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hakikat Paragraf
1.1 Pengertian
Paragraf
Paragraf
terdapat dalam pemakaian Bahasa secara tertulis. Sebuah paragraph terdiri atas
beberapa kalimat atau lebih dari satu
kalimat . Jika dalam suatu paragraf hanya terdapat satu kalimat , dapat
dikatakan bahwa paragraf tersebut tidak ditata atau disusun sebagimana
mestinya.
Paragraf mempunyai beberapa pengertian :
1.
Paragraf
merupakan karangan mini . Artinya , semua unsur karangan yang panjang ada dalam
paragraf.
2.
Paragraf adalah
satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusunsecara
runtut , logis , dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap , utuhakhir
, terpadu.
3.
Paragraf adalah
bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang
mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan
pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
4.
Paragraf yang
terdiri atas satu kalimat berarti tidak menunjukkan ketuntasan atau
kesempurnaan.Sekalipun tidak sempurna , paragraf yang terdiri dari satu kalimat
dapat digunakan. Paragraf satu kalimat ini
dapat dipakai sebgai peralihan antarparagraf , sekaligus memperbesar
efek dinamika Bahasa. Akan tetapi , sebagai kesatuan gagasan menjadi suatu
betuk ide yang utuh dan lengkap , paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok
kalimat yang saling berkaitan dan mengembangkan satu gagasan.
Dalam
istilah komposisi dibedakan dua jenis paragraf , yaitu paragraf mereggang dan paragraf
bertakuk. Pembedaan itu didasarkan pada cara penulisan kalimat pertama
paragraf yang bersangkutan dilihat dari letak kalimat terakhir paragrapf
sebelumnya. Pargraf renggang ditandai oleh jarak baris yang lebih lebar atau
renggang antara kalimat pertama dengan kalimat terakhir paragraph sebelumnya.Pada
paragraf bertakuk , kalimat pertama di tulis agak menonjol ke dalam , sedangkan
jarak baris dengan paragraph sebelumnya tetap sama.
1.2 Gagasan
Utama dan Kalimat Topik
Sebagai
pengendali , gagasan utama haruslah ada
dalam setiap paragraf yang baik. Akan tetapi , tidak demikian hanya dengan
kalimat topik. Meskipun kalimat topik memuat gagasan utama , hal itu tidak
berarti bahwa kalimat topik juga harus ada dalam setiap paragraf. Dengan kata
lain , kalimat topik memang menyatakan gagasan utama dalam sebuah paragraf ,
tetapi tidak semua gagasan utama perlu dituangkan dalam kalimat topik.
Dalam
paragraph , gagasan utama (pikiran utama) berfungsi sebagai pengendali
keseluruhan paragraf. Saat menentukan gagasan utama dan mengekspresikannya
dalam kalimat topik , penulis terikat oleh pikiran tersebut sampai akhir
paragraf. Paragraf yang berisi
klasifikasi , analisis , deduktif , induktif sebaiknya menggunakan kalimat
topik. Namun , paragraf narasi atau deskripsi mengguakan kalimat yang sama
kedudukannya , tidak ada yang lebih
utama. Oleh karena itu , paragraf tidak diharuskan menggunakan kalimat utama.
1.3 Letak Kalimat dalam Paragraf
A. Paragraf Tanpa Kalimat Topik
Terdiri
dari beberapa kalimat kadang – kadang menyajikan pikiran – pikiran yang setara
, tidak ada pikiran yang lebih utama dari lainnya. Paragraf yang demikian menyajikan kalimat – kalimat
yang sama kedudukannya. Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama dan kalimat
penjelas , serta tidak memiliki pikiran utama dan pikiran penjelas. Sehingga ,
semua pikiran dan kalimat sama kedudukannya.
B. Kalimat Topik dalam Paragraf
Merupakan
penempatan kalimat topik dalam karangan yang terdiri dari beberapa
paragraf yang bervariasi. Hal ini
dimaksudkan agar pembaca dapat mengikuti alur penalaran sambil menikmati
kesegaran karangan , tidak monoton , dan bersifat alami.
1.3.1
Kalimat
Topik pada Awal Paragraf
Pada
umumnya pada awal paragraf kalimat topik berisi pikiran utama yang bersifat
umum dan kalimat selanjutnya berisi pikiran penjelas yang bersifat khusus. Isi
kalimat ini berupa : penjelas , uraian , analisis , contoh – contoh ,
keterangan , atau rincican dari kalimat topik. Kalimat topik akan sangat banyak
manfaatnya bagi pembaca maupun penulis.Bagi penulis kalimat topik yang
berposisi di awal paragraf berfugsi sebagai pengontrol atau pengendali untuk mengetahui kalimat – kalimat yang akan
ditulisnya masih berkaitan dengan topik atau tidak. Sementar untuk pembaca ,
berguna untuk membantu pemahamannya terhadap paragraf itu.
1.3.2
Kalimat
Topik pada Akhir Paragraf
Paragraf
diakhiri dengan kalimat umum dan diawali dengan kalimat khusus. Artinya , paragraf
ini menyajikan kasus khusus , contoh , penjelasan , keterangan , atau analisis
trelebih dahulu , barulah ditutup dengan kalimat topik . Sehingga , kalimat topik
pada akhir kalimat berfungsi memberikan simpulan atau rangkuman atas informasi
yang telah disajikan dalam kalimat – kalimat sebelumnya pada paragraf itu.
1.3.3
Kaliamat pada Awal dan Akhir Paragraf
Cara
ini biasanya dilakukan apabila informasi yang dikemukakan paragraf itu amat banyak atau amat rumit.
Penempatan kalimat topik pada awal dan akhir paragraf ini berfungsi untuk
menegaskan kembali pikiran utama paragraf tersebut. Namun demikian , penempatan
kalimat topik pada awal dan akhir paragraf berpengaruh pada penalaran.
1.3.4 Kalimat pada Tengah Paragraf
Kalimat
topik di tenga paragraf , berarti diawali dengan kalimat penjelas dan diakhiri
pula dengan kalimat penjelas. Dalam posis ini kalimat topik berfungsi sebagai
transisi antara kalimat – kalimat yang dinyatakan sebelum dan sesudah kalimat
topik.
1.4 Syarat Paragraf
yang Baik
1.4.1
Kesatuan Paragraf
Untuk
menjamin adanya kesatuan paragraf , setiap paragraf hanya berisi satu pikiran.
Paragraf dapat berupa beberapa kalimat.Tetapi , seluruhnya harus merupakan
kesatuan , tidak satu kalimatpun yang
sumbang , yang tidak mendukung kesatuan paragraf. Jika terdapat kalimat yang
sumbang , paragraf akan rusak kesatuannya.
1.4.2
Kepaduan
Paragraf
dinyatakan padu jika dibangun dengan kalimat – kalimat yang berhubungan logis.
Hubungan pikiran – pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan
struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf
yang utuh , padu , dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun mealau
repentesi(pengulangan) kata kunci atau sinonim , kata ganti , kata transisi , dan bentuk
paralel.
A. Pengulangan Kata
Kunci
Semua
kalimat dalam paragraf dihubungkan dengan kata kunci ata sinonimnya. Kata
kunci(sinonimnya) yang telah disebutkan dalam kalimat pertama diulang pada
kalimat kedua , ketiga , dan seterusnya.
B.
Kata Ganti
Kepaduan
dapat dijalin dengan kata ganti , pronominal , atau padanan. Sebuah kata yang
telah disebutkan pada kalimat pertama(terdahulu) dapat disebutkan kembali pada
kalimat berikutnya dengan kata gantinya. Kata ganti (pedanan) dapat pula
menggantikan kalimat , paragraf , dan dapat pula mengantikan bab.
C.
Kata Transisi
Kata
transisi yaitu kata penghubung , konjungsi , perangkai yang menyatakan adanya hubungan , baik
intrakalimat , maupun antarkalimat. Kata transisi digunakan berdasarkan fungsi
makna yang dihubunkan. Kata transisi menyatakan hubungan sebab – akibat , hasil
– akibat , pertentangan , waktu , syarat ,cara , penegasan , tambahan informasi
, gabungan dan urutan.
D.
Struktur Paralel
Struktur
paralel (kesejajaran) yaitu bentuk – bentuk sejajar : bentuk kata yang sama ,
struktur kalimat yang sama , repetisi atau pengulangan bentuk kata (kalimat)
yang sama.
1.4.3 Ketuntasan
Ketuntasan
ialah kesempurnaan. Hal ini dapat diwujudkan dengan kalsifikasi dan ketuntasan
bahasaan. Klasifikasi yaitu pengelompokan objek secara lengkap dan menyeluruh. Sedangkan
, ketuntasaan bahasaan yaitu kesempurnaan membahas materi secara menyeluruh dan
utuh.yair
1.4.4 Konsistensi Sudut
Pandang
Sudut
pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam karangannya. Dalam cerita ,
pengarang sering menggunakan sudut pandang aku seolah – olah menceritakan
dirinya sendiri. Selain itu , pengarang dapat mengunakan sudut pandang dia , ia
seolah – olah menceritakan dia. Sekali menggunakan sudut padang tersebut harus
menggunakan secara konsisten dan tidak boleh berganti sejak awal sampai akhir.
1.4.5 Keruntutan
Keruntutan
adalah penyusunan urutan gagasan dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajikan
secara runtut bagaikan air mengalir – tidak pernah putus.
2. Jenis – Jenis
Paragraf
2.1 Paragraf Pengantar
Pengantar
itu berfungsi untuk memberitahukan latar belakang , maslah tujuan , dan
anggapan dasar. Pengantar yang baik akan berhasil mengetuk hati dan memperoleh
simpati , menggugah minat dan gairah orang lain untuk mengetahui lebih banyak.
Fungsi paragraf
pengantar :
1) Menunjukkan
poko persoalan yang mendasari masalah.
2) Menarik
minat pembaca dengan mengungkapkan latar belakang , pentingnya pemecahan
masalah ,dan
3) Menyatakan
tesis , yaitu ide sentral karangan yang akan dibahas ,
4) Menyatakan
pendirian(peryataan maksud) sebagai persiapan ke arah pendidiran selengkapnya
sampai dengan akhir karangan.
2.2 Paragraf Pengembang
Paragraf
pengembang yaitu paragraf yang berfungsi menerangkan atau menguraikan gagasan
pokok karangan.
Fungsi
paragraf pengembang :
1) Menguraikan
, mendeskripsikan , membandingkan , menghubungkan , menjelaskan , atau
menerangkan.
2) Menolak
konsep : alasan , argumentasi (pembuktian) , contoh , alasan , fakta , rincian
, menyajikan dukungan.
3) Mendukung
konseo : argumen , argumentasi , contoh , alasan , fakta , rincian.
2.3 Paragraf Peralihan
Paragraf
peralihan yaitu paragraf penghubung yang terletak di antar dua paragraf utama.
Paragraf ini relatif pendek , fungsinya sebagai penghubung antarparagraf utama.
Untuk memudahkan pikiran pembaca beralih ke gagasan lain.
2.4 Paragraf Penutup
Dalam
berkomunikasi dengan pembaca , kita berharap agar komunikasi tidak sebatas
dengan membaca tetapi daya guna yang besar dan kesan yang kuat. Oleh karena itu
, paragraf pengantar dan paragraf penutup perlu diperhatikan sungguh – sungguh
oleh penulis.
Fungsi
paragraf penutup :
1) Sebagi
penutup , menyatakan bahwa karangan sudah selesai.
2) Mengingatkan
(menegaskan) kepada pembaca akan pentingnya pokok pembahasan.
3) Memuaskan
pembaca untuk mendapat pandangan baru.
4) Menyajikan
kesimpulan.
2.5 Hubungan Antarparagraf
Sebuah
karangan menuntut kepaduan keseluruhan paragraf. Paragraf pembuka , peralihan ,
pengembang , dan penutup harus menghasilkan kepaduan karangan. Hal ini dapat
dihasilkan dengan menjalin hubungan logis , keruntutan , dan kepaduan karangan.
3.
Pengembangan Paragraf
Paragraf
yang baik , selain harus memenuhi syarat , paragraf harus ditulis secara logis
dan memenuhi standar nalar. Hal ini dimaksudkan agar paragraf dapat mencapi
target penulisan.
3.1 Secara Alamiah
Pengembangan
paragraf secara alamiah didasarkan pada urusan ruang dan waktu (kronologis).
Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari suatu titik ke
titik berikutnya dalam suatu ruang.
3.2 Klimaks –
Antiklimaks
Paragraf
jenis ini lazim digunakan untuk menyajikan sebuah cerita atau konflik.
Penulisan diawali dengan pengenalan tokoh , dilanjutkan dengan konflik ,
mencapai puncak konflik , dan menurun menuju solusi(antiklimaks). Jenis
paragraf ini dapat digunakan untuk menulis sejarah , cerita fiksi ,(roman ,
novel , cerita pendek) , kisah permusuhan , atau peperangan.
3.3 Deduksi dan Induksi
Deduksi
adalah proses penalaran dengan menyebutkan gagasan utama yang bersifat umum dan
dilanjutkan dengan gagasan yang bersifat khusus.Paragraf deduksi analisis jika
paragraf tersebut diawali kalimat yang bersifat umum dilanjutkan dengan
penambahan klasifikasi masing – masing kelompok diuraikan dengan rician.
4.Paragraf
Berdasarkan Fungsi
4.1 Perbandingan dan
Pertentangan
Paragraf
perbandingan dan pertentangan adalah paragraf yang berusaha memperjelas
paparanya dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal – hal yang
dibicarakannya. Dalam perbandingan tersebut dikemukakan persamaan dan perbedaan
antara dua hal itu. Yang dapat dibandingkan dan dipertentangkan adalah dua hal
yang tingkatanya sama dan kedua hal itu memiliki perbedaan dan
persamaan.Pertentangan merupakan proses argumentasi dengan melakukannya
penolakan.
4.2 Analogi
Paragraf
analogi biasanya digunakan oleh penulis untuk membandingkan sesuatu yang
dikenal oleh umum dengan yang kurang dikenal itu.
4.3 Contoh – contoh
Paragraf
berisi contoh – contoh digunakan untuk memberi bukti atau penjelasan terhadap
generalisai yang sifatnya umum , agar pembaca dapat dengan mudah menerimanya.
4.4 Sebab – Akibat
Dalam
paragraf sebab-akibat , sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama , dan
akibat sebagai pikiran penjelas. Atau sebaliknya , yaitu akibat sebagai pikiran
utama dan sebab sebagai rincian penjelas.
4.5 Definisi Luas
Definisi
adalah uraian pengertian. Definisi dapat berupa sinonim kata , definisi formal
berupa kalimat , dan definisi luas yaitu uraian pengertian yang sekurang –
kurangnya terdiri satu paragraf. Artinya , ada definisi yang lebih luas yang
terdiri beberapaa paragraf , bahkan lebih panjang lagi.
4.6 Klasifikasi
Klasifikasi
adalah pengelompokan sesuatu berdasrkan kesamaan dan perbedaan sifat , ciri ,
dan karakter. Beberapa objek dengan sifat , ciri , dan karakter sama maka objek
– objek tersebut menjadi satu kelompok , jika berbeda sifat , ciri , dan
karater harus berada di kelompok lain .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paragraf
merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang kebih tinggi dan lebih luas dari
pada kalimat. Paragraf merupakan kumpulan kalimat , tetapi kalimat bukan
sekedar berkumpul , melainkan berhubungan dengan antara yang satu dengan yang
lain dalam satu rangkaian yang membentuk suatu kalimat.
Pada
umumnya , paragraf itu ada dua macam , yaitu paragraf deduktif dan paragraf
induktif.
B. Saran
Dalam
membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Kita harus
mengetahui terlebih dahulu kalimat yang akan disusun menjadi sebuah paragraf.
DAFTAR
PUSTAKA
A.H
, Marsa. 2009. Ayo Mengenal Paragraf.
Jakarta : PT. wangsa Jatra Lestari
Budiharso
, Teguh. 2009. Paduan Lengkap Penulisan
Karya Ilmiah. Agkasa.
H.S
, Widjono. 2011 . Bahasa Indonesia.
Jakarta : PT. Grasindo
0 komentar:
Posting Komentar