Kamis, 17 Desember 2015

PENGEMBANGAN PARAGRAF (RATU)

0






MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“PENGEMBANGAN PARAGRAF”


Disusun Oleh :

Ratu Alia Ulfah Septyani
158420160


PRODI. MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG





KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah kami diberikan kesehatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang membahas tentang pengembangan paragraf ini penulis selesaikan untuk melengkapi tugas akhir. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.






































Pengembangan Paragraf

Paragraf yang baik, selain harus memenuhi syarat, paragraf harus ditulis secara logis dan memenuhi standar nalar. Hal ini dimaksudkan agar paragraf dapat mencapai target penulisan. Misalnya, efektivitas jangkauan komunikasi agar gagasan sampai kepada pembaca, kebenaran gagasan yang dapat diukur secara empirik, terpahami dengan mudah, menghasilkan efek psikologis (kepuasan) pembaca, dan lain-lain. Untuk itu, penulis memerlukan strategi menulis paragraf, yaitu cara dan upaya yang dapat memikat pembaca.
Pengembangan paragraf, misalnya :
I. Teknik Alamiah
       Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang dan waktu.urutan seperti ini biasa disebut dengan istilah kronologis. Adapun keruntutan penyampaian informasi diharapkan        memudahkan pemahaman pembaca.
                 a) urutan ruang(spasial)
       Yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang    berdekatan dalam sebuah ruang.misalnya gambaran dari depan ke       belakang,dari luar ke dalam,dll.
       Contoh:
       Bangunan itu terbagi dalam empat ruang.pada ruang pertama yang sering        disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu       ukiran jepara. Ruangan ini sering digunakan adipati sindungriwut untuk          menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsal srimanganti, terdapat     ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan        cendera mata dari kadipaten- kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat       dan selalu dijaga oleh kesatria-kesatria terpilih kadipaten ranggenah.        Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka dan cendera mata ini   sering disebut kundalini mesem. Agak jauh disebelah kanan ruang        kundalini terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menebarkan aroma   dupa. Ruang ini disebut ruang pamujan karena ditempat inilah sang      adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian .beberapa meter dari   ruang pamujan terdapat ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar   ditengahnya. Ruangan ini sering disebut dengan ruang reresik, karena         ruangan ini sering digunakan untuk membersihkan diri sang adipati          sebelum masuk ke ruang pamujan.
                
b) Urutan waktu(kronologis)
       Yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan,       atau   tindakan.
       Contoh:
       Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat          ia baru lulus dari stm negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub halilintar. Dari sini prestasinya terus menanjak         hingga kemudian ia dapat bergabung dengan klub pelita jaya sampai       sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil untuk memperkuat PSSI ke     merdeka games di malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk turnamen di         Burnei tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena kakinya cedera.
II. Teknik Klimaks Dan Anti Klimaks
        Antiklimaks dimulai dari informasi yang memiliki gradasi tinggi                         (penting) menuju informasi yang gradasinya rendah.sedangkan teknik            klimaks dimulai dari hal yang gradasinya kurang penting menuju ke hal    yang gradasinya sangat penting.
                 a. Klimaks
       Contoh:
       Bentuk traktor mengalami perkembanagn dari zaman ke zaman seiring    dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu       mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin   uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun         ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai          roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan carterpilar. Di    samping carterpiler , ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor     dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing        dalam bidang ini.produk jepang yang khas di indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.
       Pikiran utama dari paragaraf diatas adalah”bentuk traktor mengalami        perkembangan dari zaman ke zaman . Pikiran utama itu kemudian dirinci        dengan gagasan:traktor yang dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor buatan ford, dan traktor buatan Jepang.
       Variasi dari klimaks adalah antiklimaks pengembangan dengan      antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari yang       paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun ke     gagasan lain yang lebih rendah.


III. Teknik Umum Khusus(Deduktif) Dan Khusus Umum(Induktif)
          Teknik umum khusus dimulai dari gagasan utama dan dilanjutkan dengan hal khusus sebagai pengembanganya. Sedangkan teknik khusus umum dimulai dari hal-hal khusus yang merupakan penjelasan,          kemudian disimpulkan menjadi hal satu gagasan umum. simpulan        tersebut merupakan gagasan utama atau pokok pikiran paragraf tersebut.
          Contoh:
                    a. Deduktif
          Salah satu kedudukan bahasa indonesia adalah sebagai bahasa nasional.           Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada          tanggal 28 oktober 1928. Kedudukan ini mungkinkan oleh kenyataan    bahwa bahasa melayu yang mendasari bahasa indonesia telah menjadi           lingua franca selama berabad-abad diseluruh tanah air kita. Hal ini        ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya       persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang lain    untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.
b. Induktif
Dokumen-dokumen dan keputusan –keputusan serta surat menyurat yang dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa indonesia.pidato-pidato,terutama pidato kenegaraan ,ditulis dan diucapkan dengan bahasa indonesia .hanya dalam keadaan tertentu ,demi kepentingan antar bangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing,terutama bahasa inggris.demikian juga pemakaian bahasa indonesia oleh masyarakat indonesia dalam upacara,peristiwa,dan kegiatan kenegaraan.dengan kata lain,komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa indonesia.
IV. Teknik Perbandingan Dan Pertentangan.
          Teknik ini mencoba memperjelas gagasan utama dengan jalan         membandingkan dan mempertentangan hal-hal yang dibicirakan. Dalam          hal ini penulis ini menunjukkan persamaan dan perbandingan antara dua         hal. Hal-hal yang dapat dibandingkan adalah tingkat kesamaan dan         perbedaan kedua hal tersebut.dan ungkapan yang biasa digunakan       seperti:(berbeda dari, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari), ini dalam           pertentangan.(serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu), ini         dalam perbandingan.
                    a. Perbandingan.
          Contoh:
          Seruan”kiri”!seorang penumpang angkot untuk turun dri mobil yang           ditumpanginya, misalnya di bandung, mungkin tidak lazim di beberapa   daerah lain seperti: manado, gorontalo, dan malaysia, yang membuat        para penumpang serempak menengok kekiri. Seperti halnya di bandung,         di jakarta juga menggunakan seruan“kiri”untuk menghentikan angkot.   Akan tetapi, di manado kata yang di serukan yaitu”muka”, sementara itu,    seruan”minggir!”lazim di gunakan di daerah lampung untuk           menandakan penumpang yang akan berhenti .lain halnya dengan di         padang, meskipun penumpang yang turun lebih dari satu atau mungkin      seluruh penumpangnya, kata seruan yang di gunakan”siko cieh!”yang        berarti”di sini satu!”.(mulyana,2000:259)
                    b. Pertentangan
          Contoh:
          “orde 1998-2006. Atau orde politik Indonesia kinijau berbedah dari”orde           1997-1998.” Ini menyebabkan kehidupan dan penegakan hokum dalam   kedua priode orde itu juga berbedah besar. Orde pemerintah Soeharto      memiliki kecendrungan kuat ke arah sentralisme, otoriter, dan represif.         Kekuasaan politik dengan efisien dan efektif mengendalikan kekuasaan    publik, baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Meski peraturan yang membolehkan campur tangan presiden kedalam penngadilan          dicabut dalam priode itu, tetapi pencabutan itu tidak dapat menahan           kekuatan politik Soeharto untul mencampuri urusan pengadilan. Sejak    1998, orde politik disebut reformasi bertolak belakang dengan watak     orde sebelumnya.
V. Teknik Analogi
          Teknik ini digunakan untuk membandingkan atau menyamakan sesuatu dengan yang sudah dikenal dengan yang kurang dikenal tersebut.      Analogi juga biasa dilakukan seseorang dalam membuat simpulan yang didasarkan atas sesuatu yang sudah ada. Akan tetapi, model berpikir    analogi ini tidak selalu benar. Untuk itu dalam karya ilmiah jarang           digunakan kata-kata yang biasa digunakan yaitu: ibaratnya, seperti, dan bagaikan.
          Contoh:
          Dalam persoalan poso, kita memang diingatkan bahwa penanganannya   tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk memegang telur. Kalau          terlalu keras memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi kalau terlalu         longgar juga akan pecah karena akan terlepas dari tangan. Kita harus       menanganinya secara tepat dan harus menjadi perhatian kita bersama        janganlah masalah ini membuat kita sebagai bangsa menjadi       pecah.kasihan para pahlawan dan mereka yang berharap masa           depan.”(kompas,2006:6).
VI. Teknik Contoh-contoh
          Teknik ini memberikan hal yang konkret yang dapat memberikan bukti   atau penjelasan kepada pembaca yang bersifat lebih umum, hal tersebut          biasa disebut generalisasi. Pengambilan simpulan secara generalisasi          diperlukan contoh-contoh yang valid,sehingga dapat disimpulkan dengan   tepat(benar).kata yang biasa digunakan: seperti, misalnya, dan contohnya.
          Contoh:
          Selain tipe introver, sifat manusia yaitu ekstrover. Tipe ekstrover yaitu   orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada    orang lain, dan kepada masyarakat.orang yang tergolong tipe ekstrover memiliki sifat-sifat tertentu contohnya berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira,mudah memengaruhi,dan mudah        dipengaruhi oleh orang lain.(purwanto,1984:147)
VII. Teknik Sebab Akibat
          Teknik sebab akibat dapat diwujudkan dengan melihat hubungan antar   kalimat dalam paragraf. Hubungan kalimat yang satu dengan yang lain       dapat berbentuk sebab-akibat.sebab dapat berfungsi sebagai kalimat     utama.dan akibat sebagai kalimat penjelasnya. Dapat pula          sebaliknya,akibat sebagai kalimat utama dan dijelaskan dengan beberapa penyebab sebagai perinciannya sehingga pembaca mudah           memahami.kata yang biasa dipakai yaitu: padahal, akibatnya, oleh          karena itu, dan karena.
          Contoh:
          Seharusnya indonesia telah menerapkan negara kesejahteraan sejak awal           kemerdekaan. Program jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga         indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, malaysia telah memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda asia pada 1997/1998, indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena         itu,indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program      jaminan sosial.



VIII. Teknik Definisi Luas
            Teknik ini merupakan pemberian penjelasan tentang sesuatu dengan                beberapa kalimat untuk memperjelas definisi.kadang-kadang penulis                 terpaksa menguraikan penjelasan tersebut ke dalam beberapa                                       kalimat,dan          bahkan beberapa alinea.dan kata-kata yang biasa                             digunakan yaitu: adalah,yaitu,ialah,merupakan.
                    Adalah: Biasanya digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan                     diawali dengan kata benda.
                    Yaitu: Digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali                                     dengan kata kerja atau sifat.
                    Ialah: Digunakan jika akan menjelaskan sinonim,
                    Merupakan: Jika akan mendefinisikan pengertian rupa atau wujud .
                    Contoh:
                    Apakah psikologi itu?R.S Woodworth berpendapat,”psikologi adalah               ilmu jiwa .”sedangkan menurut crow dan crow “psikologi adalah                        kejiwaan manusia dalam berinteraksi dengan dunia                                                                  sekitarnya.”sementara itu, santian mengemukakan bahwa psikologi                   merupakan perwujudan tingkah laku manusia.
IX. Teknik Klasifikasi
Teknik ini merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis mengelompokkan suatu hal berdasarkan persamaannya, Kemudian diperinci lagi lebih lanjut kedalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan detail. Pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan biasanya dapat memberikan sebuah simpulan yang tepat.
Contoh:
Dalam karang mengarang atau tulis menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian.Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan,pungtuasi,kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.





PENUTUP

Kesimpulan

Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh suatu kesatuan gagasan. Namun dari pembahasan yang telah kami buat dapat disimpulkan bahwa paragraf tidak hanya diikat oleh satu kesatuan gagasan, tetapi dapat berupa dua gagasan atau lebih dengan memenuhi syarat yaitu kesatuan dan kepaduan paragraf.
Paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran. Paragraf juga dapat dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir.
          Teknik pengembangan paragraf meliputi Teknik alamiah, teknik kelimaks & anti klimaks, teknik umum khusus & khusus umum, teknik perbandingan & pertentangan, teknik analogi, teknik contoh-contoh, teknik sebab akibat, teknik definisi luas dan teknik klasifikasi.
semoga dengan kami membahas makalah ini menjadi tambah wawasan kita tentang bahasa indonesia dan lebih cinta kepada bahasa kita sendiri.

























DAFTAR PUSTAKA

1. Widjono. 2014. Bahasa Indonesia Mata kuliah pengembangan 
   kepribadian di perguruan tinggi, catatan ke- 3 edisi evisi. Jakarta:  
   Gramedia.
2.       Adjat Syakri. 1992. Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung: ITB      Bandung.
3.       Maimunah. Annijat, 2011. Bahasa Indonesia Untuk       Perguruan Tinggi. Malang: Uin Maliki Press





0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com