Sabtu, 19 Desember 2015

PENGENALAN RAGAM BAHASA (NILA)

0



MAKALAH
PENGENALAN RAGAM BAHASA
  


Dosen Pembimbing :
Haerudin, M.Pd

Disususn Oleh:
Nila Nurfadillah 1584202154

Prodi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Tangerang
2015/2016


KATA PENGANTAR



Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Bahasa indonesia “PENGENALAN RAGAM BAHASA INDONESIA”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak dan dari berbagai referensi tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

 




Tangerang, 18 Desember 2015



                                                                                        Penulis


Daftar isi



Kata pengantar................................................................................................ i
Daftar isi......................................................................................................... ii

BAB I   PENDAHULUAN                                                                         
                     1.1   Latar Belakang ........................................................................ 1..
                     1.2   Rumusan Masalah ................................................................... 1..
                     1.3   Tujuan Penulisan ..................................................................... 2
1.4   Manfaat Makalah ..................................................................... 2

BAB II  PEMBAHASAN
2.1   Arti Bahasa .............................................................................. 3
2.2   Fungsi Bahasa ......................................................................... 3
2.3   Ragam Bahasa ......................................................................... 6
2.4   Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar ................................ 15

BAB III PENUTUP
                     3.1    Kesimpulan............................................................................ 16       
                     3.2    Saran ..................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA
 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1             Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato,ceramah,dll.
            Pidato sering digunakan dalam acara-acara resmi. Misalnya pidato pesiden, pidato dari ketua OSIS, ataupun pidato dari pembina upacara. Sistematika dalam pidato pun hendaklah dipahami betul-betul. Agar pidato yang disampaikan sesuai dengan kaidah yang benar. Pidato sama halnya denan ceramah. Hanya saja ceramah lebih membahas tentang keagamaan.kalau pidato lebih umum dan bisa digunakan dalam banyak acara.
1.2             Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
      a)      Pengertian Bahasa.
      b)      Fungsi Bahasa.
      c)      Pengertian Ragam Bahasa     
      d)      Macam-macam Ragam Bahasa.
      e)      Ragam Bahasa berdasarkan waktu penggunaan
      f)       Ragam Bahasa berdasarkan topik pembicaraan.
      g)      Ragam Bahasa berdasarkan media.
      h)       Ragam Bahasa berdasarkan cara pandang penutur.


1.3             Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa serta macam-macam ragam dalam bahasa ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa.

1.4  Manfaat

Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut:
a)      Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa.
b)      Mengetahui adanya berbagai ragam bahasa indonesia yang sering digunakan.
c)      Penggunaan ragam bahasa.
d)     Contoh-contoh ragam bahasa.


















BAB II
PEMBAHASAN
                                                                        
        2.1           Arti Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sistem tersebut mencakup unsur-unsur berikut. (1) sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyakarat pemakainya. (2) sistem lambang tersebut bersifat konvensional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan kesepakatan. (3) lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap. (4) sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif. Artinya, dengan sistem yang sederhana dan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilkan jumlah kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana yang tidak terbatas jumlahnya (5) sistem lambang bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang bahsa lain. (6) sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal. Hal ini memungkin bahwa suatu sistem bisa sama dengan sistem bahasa lain.
         2.2           Fungsi Bahasa

(1)     Bahasa sebagai sarana komunikasi
Indikator kemampuan berbahasa indonesia yang komunikatif mencakup
(1)   Kemampuan organisasional yang terdiri atas (a) kemampuan gramatikal (kosakata, dialeg/ragam, morfologi, sintaksis, fonologi/grafologi) dan (b) kemampuan tekstual (retorika dan kohesi).
(2)   Kemampuan pragmatik yang terdiri atas (a) kemampuan ilokusionari (fungsi ideasional, fungsi manipulatif, fungsi heuristik, fungsi imajinatif, dan (b) kemampuan sosiolinguistik (kepekaan pada dialeg/ragam, kepekaan pada kewajaran, kepekaan pada register, dan kepekaan pada kiasan) (komponen kemampuan Bahasa Komunikatif (Bachman 1990) dalam Madya “Bahasa Indonesia sebagai alat pengembang Ipteks,” 2006)
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya, komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, komunikasi sosial dan komunikasi budaya.
(2)   Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara merupakan fungsi integratif. Indikator keduudkannya sebagai bahasa nasional: (1) lambang nasional yang dapat memebrikan kebanggan jati diri pemakainya sebagai bangsa indonesia, (2) lambang identitas nasional yang dapat di kenali oleh masyarakat pemakai dan masyarakat diluar pemakainya. (3) alat pemersatu pendudukan antar pulau diseluruh wilayah Indonesia, dan (4) alat komunikasi anatar daerah dan antar budaya. Indikator kedudukannya sebagai bahsa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : (1) bahasa dalam kegiatan resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar disekolah, (3) alat komunikasi pada tingkat nasional untuk kepentingan pembangunan dan pemerintahan, dan (4) alat pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
(3)   Bahasa sebagai sarana kontrol sosial
Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami. Bahasa kontrol ini dapat diwujudkan dalam bentuk : aturan, anggaran dasar, undang-undang dan lain-lain. Dalam kegiatan harian dapat berbentk komunikasi timbal balik, baik secara lisan maupun tulisan.
(4)   Bahasa sebagai sarana memahami diri
Dalam mengembangkan karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat menyebutkan potensi dirinya, kelemahan dirinya, kekuatan dirinya, bakat, kecerdasannya, kemampuan intelektualnya, kemampuannya, temperamennya, dan sebagainya.
(5)   Bahasa sebagai sarana ekspresi diri
Orang tidak memiliki pemahaman tanpa pengungkapan. Bahasa sebagai ekspresi (pengungkapan) diri atas pemahaman dirinya dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai dengan tingkat yang kompleks atau tingkat kesulitan yang amat tinggi.
(6)   Bahasa sebagai sarana memahami orang lain
Untuk menjaminefektivitas komunikasi, seseorang perlu memahami orang lain, seperti dalam memahami dirinya. Dengan pemahami terhadap seseorang, pemakai bahasa dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya : potensi biologis, intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma yang melandasi pemikirannya, tipologi dasar temperamennya (sanguines, melankolis, kholeris, flagmatis), bakatnya, kemampuan kreativitasnya, kemampuan inovasinya, motivasi pengembangan dirinya, dan lain-lain.

(7)   Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar
Manusia bagian dari lingkungan sekitar, baik lingkungan sosial maupun llingkupan alamnya. Keberhasilan seseorang menggunakan kecerdasannya ditentukan oleh kemampuannya memanfaatkan situasi lingkungannya sehingga memperoleh berbagai kreativitas baru yang dapat memberikan berbagai keuntungan bagi dirnya dan masyarakatnya. Untuk mencapai kreativitas tersebut, seseorang harus mengamati secara cermat dengan sasaran dan target yang jelas sehingga dapat mengukur tingkat keberhasilannya.
(8)   Bahasa sebagai sarana berpikir logis
Kemampuan berpikir logis memungkinkan seseorang dapat berpikir induktif, deduktif, sebab-akibat, atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh, runtut, dan konseptual. Melalui proses berpikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tetap yang harus dilakukan.
(9)   Bahasa Membangun Kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan memanfaatkan potensi, pengalaman, pengetahuan, dan situasi sehingga menghasilkan kreativitas baru yang menguntungkan dirinya maupun masyarakatnya. Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampaun menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolh kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasif, deskripsi, analisis atau pemaparan, dan kemampuan menggunakan ragam bahasa secara tepat sehingga menghasilkan kreativitas baru dalam berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.
(10)    Bahasa mengembangkan Kecerdasan Ganda
Selain memiliki kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya secara serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Ini berarti, bahwa orang itu memiliki kecerdasan ganda. Sebaliknya, beberapa kecerdasan yang dimiliki itu dapat terkonsentrasi secara sinergis ke dalam satu keahlian.
(11)    Bahasa Membangun Karakter
            Kecerdasan merupakan bagian dari karakter manusia. Kemampuan berbahasa yang efektif, logis, sistematis, lugas, jelas, dan mudah dipahami merupakan refleksi kecerdasan. Sebaliknya kekurangmampuan berbahasa dapat mencerminkan tingkat kecerdasannya. Kemampuan kebahasaan ini berakibat pada ketidakjelasan dan kelambanan berekspresi dan (atau) dalam memahami konsep informasi dari orang lain. Lebih lanjut, kemampuan ini berdampak pada penilaian karakter seseorang.


(12)  Bahasa Mengembangkan Profesi
Profesi seseorang tidak akan berkembangan tanpa menunjukkan kemampuannya kepada orang lain. Proses pengembangan profesi diawali dengan pembelajaran dilanjutkan dnegan pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak diperoleh selama proses belajar, tetapi berakumulasi dengan pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier atau profesi. Puncak karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau interaksi dnegan mitra, pesaing, dan sumber pengembangan ilmunya. Untuk itu, kaum profesi memerlukan ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam berbahasa Indonesia sehingga mampu menciptakan kreativitas baru dalam profesinya.

        2.3           Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicaraan, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan.
Ragam bahasa dapat timbul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen.
Dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan yaitu :
1.      Variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu.
2.      Variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.

·         Ragam bahasa berdasarkan waktu penggunaan

a.      Ragam bahasa Indonesia lama
Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya sumpah pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu. Bahsa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahsa Indonesia. Alasan Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia :
1)      Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,
2)      Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa,
3)      Keikhlasan suku daerah lain, dan
4)      Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan.

b.      Ragam bahasa Indonesia baru
Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia
             ·         Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraan/bidang

a.      Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa yang digunakan pada undang-undang yang berlaku untuk hukum Indonesia.
b.      Ragam bahasa jurnalistik
Ragam bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita, disebut juga bahasa komunikasi massa yakni bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa. Ciri utama dari ragam bahasa jurnalistik adalah komunikatif dan spesifik.
c.       Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa yang harus memenuhi syarat diantaranya benar (menurut kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat, sistematis.
Ciri bahasa Indonesia ragam ilmiah :
1)      Bahasa Indonesia ragam baku
2)      Penggunaan kalimat efektif
3)      Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda
4)      Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias
5)      Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan
6)      Adanya keselarasan dan keruntutan antarposisi dan anataralinea

d.      Ragam bahasa sastra
Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra banyak menggunakan kalimat yang tidak efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaina kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam imajinasi pembaca.


e.       Ragam bahasa bidang-bidang tertentu
Ragam bahsa ini digunakan pada bidang-bidang trtentu seperti transportasi, komputer, ekonomi, hukum, dan psikologi.
·         Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan

a.     Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan oleh pemakai bahasa. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan, atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
1)      Memerlukan kehadiran orang lain
2)      Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
3)      Terikat ruang dan waktu
4)      Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
Ragam bahasa lisan meliputi :
1)      Ragam bahasa cakapan
Ragam bahasa yang digunakan saat berbicara dengan teman, berbicara dengan orang lain yang lebih muda atau berbicara tidak resmi.
2)      Ragam bahasa pidato
Ragam bahasa yang digunakan untuk berpidato
3)      Ragam bahasa kuliah
Ragam bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya saat mahasiswa berbicara dengan dosen
4)      Ragam bahasa panggung
Ragam bahasa yang digunakan saat pentas untuk menghibur orang lain.

    Ø Kelebihan :

1)      Lebih jelas karena pembicara menggunakan tekanan dan gerak anggota badan, sehingga pendengar lebih mudah mengerti
2)      Pembicara dapat langsung melihat ekspresi pendengar
3)      Lebih bebas dalam mengungkapkan sesuatu.




      Ø Kelemahan :

1)      Pembicara sering mengulangi kalimat yang telah diucapkan
2)      Pendengar belum tentu mendengar jelas apa yang dikatakan pembicara
3)      Tidak semua orang bisa menyampaikan sesuatu dengan baik secara lisan

Contoh : pidato, presentasi

b.    Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) disamping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahsa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
1)      Tidak memerlukan kehadiran orang lain
2)      Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap
3)      Tidak terkait ruang dan waktu
4)      Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan
Ragam bahasa tulis meliputi :
1)        Ragam bahasa teknis
Ragam bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.
2)        Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa menggunakan bahasa yang resmi.
3)        Ragam bahasa catatan
Ragam bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.
4)        Ragam bahasa surat
Ragam bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.






    Ø Kelebihan :

1)    Informasi yang disajikan dapat dikemas di dalam media cetak
2)    Dapat menambahkan kosa kata

      Ø Kelemahan :

1)      Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
2)      Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

Contoh :  buku-buku pelajaran, majalah, koran, dan lain-lain











Keunggulan Dan Kelemahan Berkomunikasi Secara Lisan Dan Tertulis

Cara berkomunikasi

Secara Lisan

Contoh kegiatan :
3     Berbicara  
·      Berpidato
·      Berdiskusi
·      Berdebat









Secara Tulis 

Contoh kegiatan :
·      Menulis surat
·      Menulis laporan
·      Menulis artikel
·      Menulis makalah

Keunggulan
Kelemahan

1)      Berlangsung cepat

Tidak selalu mempunyai bukti autentik (mis. Rekaman)

2)      Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu


Dasar hukumnya lemah

3)      Kesalahan dapat langsung dikoreksi

Sulit disajikan secara matang/bersih

4)      Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka

Mudah dimanipulasi


1)      Mempunyai bukti autentik (berupa tulisan)

Berlangsung lambat

2)      Dasar hukumnya kuat

Selalu memakai alat bantu

3)      Dapat disajikan lebih matang/bersih

Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi

4)      Lebih sulit dimanipulasi

Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka



Ragam bahasa berdasarkan situasi
Ragam bahasa resmi

Ragam bahasa tidak resmi
Ragam bahasa akrab
Ragam bahasa konsultasi
 










     a.      Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi resmi
Adalah ragam formal atau ragam baku, yaitu ragam yang mengikuti kaidah atau aturan kebahasaan ragam formal mutlak menuntut pemakaian kata dan kalimat baku. Sedangkan ragam nonformal tidak mutlak menuntut persyaratan tersebut.
     Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
1)      Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
2)      Menggunakan imbuhan secara lengkap;
3)      Menggunakan kata ganti resmi;
4)      Menggunakan kata baku;
5)      Menggunakan EYD;
6)      Menghindari unsur kedaerahan.

       b.      Ragam bahasa tidak resmi
Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak normal.

       c.       Ragam bahasa akrab
Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala, gerakan kaki dan tangan, atau ekspresi wajah.

                  
      d.      Ragam bahasa konsultasi
Ketika kita mengunjungi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah rgam bahasa konsultasi.

·        Ragam bahasa berdasarkan penutur

Ragam bahasa berdasarkan penutur
Ragam bahasa berdasarkan daerah
Ragam bahasa berdasarkan pendidikan
Ragam bahasa berdasarkan sikap
 









a.       Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan berbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda.
b.      Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video, film, fakultas. Penuturan yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, fakultas. Perbedaan ini juga terjdi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.


c.       Ragam bahasa berdasarkan sikap penuturan
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku.
Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Pemakaian Ragam Nonformal Dan Ragam Formal


Ragam Nonformal Lisan

Dipakai untuk
     Ø Berbicara sehari-hari dirumah
     Ø Bergunjing
     Ø Bercerita
     Ø Mengobrol


Ragam Nonformal Tulis

Dipakai untuk
     Ø Menulis surat kepada kerabat
     Ø Menulis surat kepada teman
     Ø Menulis surat kepada pacar
     Ø Menulis catatan harian




Ragam Formal Lisan

Dipakai untuk
Ø Berceramah ilmiah
Ø Berpidato resmi
Ø Berdiskusi formal
Ø Berdebat resmi

Ragam Nonformal Tulis

Dipakai untuk
·        Menulis surat resmi
·        Menulis makalah, artikel
·        Menulis proposal
·        Menulis laporan formal

2.4    Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Untuk mengakhiri bab ini perlu dijelaskan secara singkat ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa sudah dikatakan baik apabila maknanya dapat dipahami oleh komunikan dan raga sudah sesuai dengan situasi saat bahasa itu digunakan. Bahasa dengan ragam nonformal yang dipakai oleh mahasiswa sewaktu mengobrol dengan teman di kantin, di pondokan, dilapangan olahraga adalah salah satu contoh bahasa yang baik. Bahasa dikatakan tidak baik jika maknanya sulit atau tidak dipahami oleh komunikan.
Bahasa yang benar adalah bahasa yang memiliki ragam formal pada kaidah bahasa baku. Yang dapat dijadikan contoh bahasa yang benar adalah bahasa yang dipakai oleh dosen pada waktu memberi kuliah, bahasa dalam rapat formal, bahasa sidang pengadilan, bahasa dalam seminar ilmiah dan media sejenisnya. Bahasa yang benar dengan tersendirinya tergolong baik jika sesuai dengan situasi pemakainya. Bahasa yang benar pun menjadi tidak baik jika tidak sesuai dengan situasi pemakainya.
Jadi, bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai dengan situasi pemakainya serta tidak menyimpang dengan kaidah bahasa baku. Yang perlu dicatat dan dipahami oleh pemakai bahasa adalah kewajiban mempertimbangkan situasi sebelum menetapkan pilihan ragam bahasa yang dipakai. Selanjutnya, ragam bahasa akan mengindikasikan bahasa Anda tergolong baik saja, benar saja, atau baik dan juga benar.












BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan tulisan.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para warga Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa dengan baik serta bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.

3.2 Saran

Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita mempelajari ragam bahasa yang kita miliki. kemudian mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik, yang dapat kita amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan menambah pengetahuan dan wawasan anda. Mohon maaf jika dalam penyusunan terdapat banyak kekeliruan penulis mohon maaf. Untuk kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan karena itu menjadi acuan untuk penulis agar membuat makalah menjadi lebih baik lagi, sekian dan terimakasih.








Daftar Pusaka

Finoza, Lamuddin.2008.Komposisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Diksi
Rahardi, R.kunjana.2009.Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.Jakarta: Erlangga
Hs, Widjono.2011.Bahasa Indonesia.Jakarta: PT.Grasindo
Damayanti, Rini dan Tri Indrayanti.2015.Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.Surabaya: Victory Inti Cipta












 

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com