Sabtu, 19 Desember 2015

AYO MENGENAL PARAGRAF

0



AYO MENGENAL PARAGRAF
Diajukan untuk persyartan mata kuliah Bahasa Indonesia :


Dosen Pembimbing :
Haerudin, M.Pd

Disususn Oleh:
Galuh Wira Astriana 1584202156
Nila Nurfadillah 1584202154
Puput Hartati 1584202150
Zulfa Alifatunisah 1584202141

Prodi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Tangerang
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada AllAh SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Ayo Mengenal Paragraf”. Penulis juga berterima kasih kepada dosen pembimbing Bapak Haerudin, M.pd
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami tentang “Paragraf”, yang kami ssajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia semester ganjil tahun 2015.
Penulis menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran. Demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.



                                                                                                Tangerang, 14 Desember 2015
                                                                                                            Penulis


DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan.............................................................................................. 1
BAB II Pembahasan ........................................................................................ .... 2
Pengertian Paragraf..........................................................................................     2
Ciri-ciri Paragraf.................................................................................................... 2
Fungsi Paragraf..................................................................................................... 3
Gagasan Utama dan Topik Paragraf..................................................................... 3
Kalimat dalam Paragraf......................................................................................... 3
Ciri Paragraf yang Baik......................................................................................... 4
Struktur Paragraf................................................................................................... 6
Jenis-Jenis Paragraf............................................................................................... 7
Bab III Penutup.................................................................................................... 10
Kesimpulan............................................................................................................ 10
Saran...................................................................................................................... 10
Daftar Pusaka........................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Umumnya, kesulitan pertama membuaat karya ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakana perbedaan antara paragraf dengan kalimaat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain dalam yang membentuk paragraf, paragraf merupakan sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang di sampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang dari komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan.

1.2       Rumusan Masalah
a.         apa itu paragraf ?
b.         apa saja struktur paragraf ?
c.         apa saja jenis-jenis paragraf ?


1.3 Tujuan
a. mengetahui pengertian paragraf
b. mengetahui struktur paragraf
c. mengetahui jenis-jenis paragraf


BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Hakikat Paragraf
A.        Pengertian Paragraf
            Paragraf adalah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang penjang ada dalam paragraf. Paragraf juga merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara lengkap, utuh dan padu. Paragraf yang terdiri atas satu kalimat berbararti tidak menunjukan ketuntasan atau kesempurnaan. Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu kalimat dapat digunakan. Paragraf satu kalimaat ini dapat dipakai sebagai peralihan antar paragraf, sekaligus memperbesaar efek dinamika bahasa. Akan tetapi, sebagai satuan gagasan menjadi suatu bentuk ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling berkaitan dan mengaembangkan satu gagasan.
Ciri-ciri paragraf :
1.      Kalimat pertama bertakuk kedalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa, misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya : makalah, skripsi, thesis, dan disertasi. Karang berbentuk lurus yang tidak betakuk (block style) ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak daripada jarak antar baris lainnya.
2.      Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik.
3.      Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat yang berfungsi menjelaskan,menguraikan,atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik.
4.      Paragraf  menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf bukan kumpulan kalimat-kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik,dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
Dalam karangan yang panjang, paragraf mempunyai artidan fungsi yang penting. Dengan paragraf itu pengarang dapat mengekspresikan keseluruhan gagasan secara utuh,runtut,lengkap,menyatatu,dan sempu,dan sempurna seehingga bermakna dan dapat dipahami oleh pembaca sesuai dengan keinginan penulisnya. Paragraf dapat mendinamiskan sebuah karangan sehingga lebih hidup,dinamis,dan energik sehingga pembaca penuh semangat.artinya,paragraf mempunyai fungsi strategis dalam menjembatani gagasan penulis dan pembacanya.

Fungsi Paragraf :
1.      Megekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan kedalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis,dalam suatu kesatuan.
2.      Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf,ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3.      Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis,dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
4.      Memudahkan pengembangan topik karangan kedalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
5.      Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.

B.        Gagasan Utama dan Kalimat Topik
Gagasan  utama haruslah ada dalam setiap paragraf yang baik. Akan tetapi,tidak demikian halnya dengan kalimat topik. Meskipun kalimat topik memuat gagasan utama,hal itu tidak berarti bawa kalimat topik juga harus ada dalam setiap paragraf. Dengan kata lain,kalimat topik memang menyatakan gagasan utama dalam sebuah paragraf,tetapi tidak semua gagasan utama perlu dituangkan dalam kalimat topik.
C.        Kalimat dalam Paragraf
1.      Kalimat Topik di awal Paragraf
Umumnya kalimat topik dinyatakan di awal paragraf. Dalam posisi itu,kalimat topik akan banyak manfaatnya bagi pembaca maupun penulis. Bagi penulis kalimat topik yang berposisi di awal paragraf  berfungsi sebagai pengontrol atau pengendali untuk mengetahui apakah tidak kalimat-kalimat yang akan ditulisnya masih berkaitan dengan kalimat topik atau tidak.Jika,ia harus mengeluarkan kalimat itu dari paragraf yang sedang ditulisnya atau menjadikan kalimat itu hanya sebagai sisipan dalam kalimat lain. Sementara itu,bagi pembaca kalimat topik di awal kalimat amat berguna untuk membantu pemahamannya terhadap paragraf itu.Dengan memahami kalimat topik di awal paragraf,pembaca dapat memperkirakan apa yang akan dikemukakan dalam kalimat-kalimat berikutnya pada paragraf itu.
Dalam posisi ini,kalimat yang menyatakan gagasan utama dinyatakan lebih dulu di awal paragraf,kemudian kalimat itu diuraikan,dipertegas,atau dijelaskan oleh kalimat-kalimat berikutnya.



2.      Kalimat Topik di akhir Paragraf
Seringkali kalimat topik juga menempati posisi akhir paragraf. Dalam posisi akhir kalimat topik berfungsi memberikan simpulan atau rangkuman atas informasi yang telah disajikan dalam kalimat-kalimat sebelumnya dalam paragraf itu.
3.      Kalimat Topik di tengah Paragraf
Dalam posisi ini kalimat topik berfungsi sebagai transisi antara kalimat-kalimat yang dinyatakansebelum dan sesudah kalimat topik. Bagian sesudah kalimat topik itu biasanya berupa rincian gambaran dari kalimat topik.
4.      Kalimat Topik di Awal dan di Akhir Paragraf
Cara ini biasa dilakukan apabila informasi yang dikemukakan didalam paragraf itu amat banyak atau amat rumit. Dengan menyatakan kembali kalimat topik di akhir paragraf, diharapkan informasi-nformasi yang rumit dan banyak itu dapat dipahami secara baik oleh pembaca.
A.                CIRI Paragraf yang Baik

1.      Kesatuan
Kesatuan dalam sebuah paragraf hanya akan terbentuk apabila informasi-informasi itu tetap dikendalikan leh gagasan utama. Agar hal itu dapat dicapai, penulis harus senantiasa mengevaluasi apakah kalimat-kalimat yang ditulisnya itu erat hubungannya dengan gagasan utama. Jika ternyata tidak erat hubungannya kalimat-kalimat itu harus dihilangkan atau di sajikan secara khusus, misalnya menjadi sisipan dalam kalimat lain.
2.      Kepaduan
Paragraf dapat dikatakan baik tidak saja karna gagasan utamanya tunggal, tetapi juga karna kalimat-kalimat didalam paragraf itu terjalin secara logis dan gramatikal. Dengan demikian, kalimat-kalimat didalam sebuah paragraf itu terpadu.
a.       Kata Kunci dan Sinonim
Kepaduan paragraf dapat dibangun dengan tidak mengulang kata atau ungkapan yang sama setiap kali diperlukan. Kata atau ungkapan yang sama itu sesekali dapat disebut kembali dengan menggunakan kata kunci atau dengan menggunakan kata lain yang bersinonim dengan kata atau ungkapan itu.
b.      Pronomina
Membangun kepaduan juga dapat ditempuh dengan menggunakan pronomina untuk menyebut nomina atau frasa nominal yang telah disebutkan lebih dahulu. Yang dilakukan sebenarnya adalah mengacu kepada nomina atau frasa nomina itu dengan prominanya.


c.       Kata transisi
Kata transisi adalah konjungtor atau perangkai, baik yang digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur dala sebuah kalimat maupun untuk menghubungkan kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf.  Melalui penggunaan kata-kata ini, hubungan antara satu gagasan dengan gagasan yang lain dalam sebuah paragraf dapat dinyatakan secara tegas. Kalimat-kalimatnya mungkin sama, tetapi kata transisi tertentu dan susunan tertentu akan mengubah nformasi atau gagasan yang ditampilkan.
d.      Struktur yang Paralel
Keparalelan stuktur kalimat dapat pula membangun ciri kepaduan kalimat-kalimat didalam sebuah paragraf. Banyak cara yang dapat digunakan untuk membangun keparalelan struktur ini,  anatara lain, menggunakan bentuk kata kerja yang sama atau menggunakan majas repetisi.
3.      Konsistensi Sudut Pandang
Dalam karang mengarang, konsistensi sudut pandang itu sangat penting artinya. Seorang penulis harus menentuka lebih dahulu sudut pandangnya terhadap calon pembaca agar ia dapat memilih gaya penulisan yang tepat. Paragraf yang baik hendaknya mempertahankan sudut pandang penulis dalam membahas permasalahan yang diutarkannya.
4.      Ketuntasan
Paragraf yang baik adalah paragraf yang tuntas. Artinya di dalam paragraf itu telah tercakup semua yang diperlukan untuk mendukung gagasan utama. Ini berarti pula bahwa paragraf yang baik harus telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga pembaca tidak bertanya-tanya tentang maksud penulis dalam paragraf itu.
5.      Keruntutan
Urutan penyaji informasi dalam paragraf yang baik mengikuti tata urutan tertentu. Ada beberapa model urutan penyajian informasi dalam paragraf dan tiap-tiap model mempunyai kelebihannya masing-masing. Model-model urutan itu adalah, urutan waktu, tempat, urut : umum-khusus, urutan khusus-umum, urutan perntanyaan-jawaban, dan urutan sebab-akibat. Masing-masing model urutan akan dibicarakan secara rinci dalam bagian yang membicarakan jenis-jenis  dan pengembangan paragraf. Untuk menjelaskan prinsip keruntutan ini pada bagian ini hanya dicontohnya dua macam keruntutan, yaitu keruntutan atas urutan tempat dan keruntutan atas ururtan waktu.
Yang disebut prisip keruntutan pada dasarnya adalah menyajikan informasi secara urut, tidak melompat-lompat sehingga pembaca mudah mengikuti jalan pikiran penulis. Untuk paragraf itu yang menggunakan model urutan tempat, misalnya, maka hendaklah informasi tentang objek itu disajikan secara horizontal seolah-olah pandangan mata penuh bergerak dari arah kiri ke kanan atau sebaliknya, atau bisa juga secara vertikal dari bawah ke atas atau sebaliknya.

2.2     Struktur Paragraf

A. Kalimat topik dan kalimat pengembang
Selain kalimat topik, didalam paragraf terdapat beberapa kalimat lain yang berfungsi mendukung, menjelaskan atau mengembangkan kalimat topik itu. Sesuai dengan fungsinya itu, kalimat yang mendukung, menjelaskan, atau mengembangkan kalimat topik disebut kalimat pengembang.
Hubungan kalimat pengembang dengan kalimat topik pada suatu paragraf mempunyai tingkat keerataan yang berbeda-beda. Ada kalimat yang secara langsung menjelaskan kalimat topik, ada pula kalimat yang secara tidak langsung menjelaskan kalimat topik. Kalimat pengembang tak langsung, yang juga disebut kalimat pengembang minor, menjelaskan kalimat topik melalui kalimat pengembang langsung, yang disebut kalimat pengembang mayor.
B. Struktur Ideal
Pengetahuan tentang struktur sebuah paragraf sangat penting bagi penulis terutama untuk melihat apakah kalimat-kalimat dalam paragraf yang ditulisnya mempunyai kaitan yang padu atau tidak. Jika pola-pola kalimat di dalam paragraf itu digambarkan, terbentuklah sebuah struktur yang disebut struktur paragraf.

B.     Variasi Struktur Paragraf
Struktur  paragraf yang baik memiliki empat variasi, yaitu: (1) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung tanpa kalimat pengembang tak langsung, (2) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh satu kalimat pengembang langsung dan banyak kalimat pengembang tak langsung. (3) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung dan satu kalimat pengembang tak langsung, dan (4) satu gagasan utama dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang lansung dan banyak kalimat pengembang tak langsung.
Variasi pertama adalah gagasan utama yang dituangkan dalam kalimat topik dan dikembangkan oleh beberapa kalimat pengembang langsung tidak dikembangkan lagi oleh kalimat pengembang tak langsung. Dengan kata lain, dalam variasi ini hanya ada dua tingkatan informasi, yaitu informasi topik dan informasi pengembang langsung.
Variasi kedua adalah gagasan utama yang diterangkan oleh satu kalimaat pengembang langsung itu dikembangkan oleh beberapa kalimat pengembang tak langsung. Dengan demikian, dalam variasi struktur paragraf ini ada tiga tingkatan informasi, yaitu tingkat kalimat topik, kalimat pengembang langsung, dan kalimat pengembang tak langsung.

Variasi ketiga adalah satu gagasan utama diterangkan oleh beberapa kalimat pengembang langsung dan salah satu kalimat pengembang langsung itu mempunyai kalimat pengembang tak langsung. Variasi ini lebih dekat dengan variasi struktur dua tingkat. Bedanya hanyalah salah satu kalimat pengembang langsung dari topik itu dijelaskan lagi oleh kalimat pengembang yang lebih rendah.
Variasi keempat atau terakhir dari struktur ideal sebuah paragraf yang mengandung satu gagasan utama diterangkan oleh beberapa kalimat pengembang langsung dan beberapa kalimat pengembang tak langsung. Dalam variasi ini kalimat pengembang tak langsung itu dapat berinduk kepada satu atau beberapa kalimat pengembang langsung, tetapi harus dicatat bahwa tidak setiap kalimat pengembang dapat memiliki kalimat pengembang tak langsung.
Variasi-variasi struktur yang lain masih banyak, tetapi keempat variasi itu umumnya mewakili variasi-variasi lainnya. Paragraf masih dapat disebut baik apabila strukturnya tidak lebih dari tiga tingkatan informasi. Jika ada informasi yang menjelaskan kalimat pengembang tak langsung, paragraf itu harus diperbaiki dengan cara memecahkan paragraf menjadi dua paragraf atau menyajikan informasi yang mengembangkan kalimat pengembang tak langsung menjadi keterangan sisipan.
2.3     Jenis-jenis Paragraf
a.       Paragraf Bedasarkan urutannya
Sebuah karangan pada umumnya terdiri atas paragraf pembuka atau pengantar, paragraf isi, dan paragraf penutup. Ketiga jenis paragraf tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari stuktur karangan. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh dan terpadu.
1.      Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka merupakan paragraf yang terletak pada awal karangan. Paragraf ini berfungsi mengantarkan pokok bahasan yang hendak disampaikan pada paragraf berikutnya, yaitu paragraf isi. Paragraf ini mengantar pembaca ke tengah-tengah persoalan yang dikemukakan dengan menjelaskan topik karangan. Oleh karna itu, paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian agar pembaca mengikuti dan membaca seluruh isi karangan.
Paragraf pembuka juga hendaknya dapat menjadi penghubung antara pikiran pembaca dengan topik karangan yang akan disajikan selanjutnya. Jumlah paragraf ini bergantung pada jenis karya tulis yang dibuat. Karya tulis yang mempunyai topik pembahasan yang luas memungkinkan adanya jumlah paragraf pembuka yang lebih banyak dari pada jumlah paragraf pembuka dalam karya tulis yang hanya menyajika satu topik karangan.
2.      Paragraf Isi
Paragraf isi terletak di antara paragraf pembuka dan penutup. Fungsinya adalah untuk mengembangkan pokok persoalan yang telah ditentukan. Di dalam paragraf ini penulis mengemukakan pokok pikirannya dengan cara menerangkan atau mengembangkannya. Pengembangan itu dapat dilakukan dengan cara menganalisis permesalahan yang dikemukakan dan dapat pula dengan memberikan bukti-bukti. Jumlah paragraf isi sebuah karangan disesuaikan dengan ketuntasan pokok pikiran yang dikemukakan.
Di dalam sebuah karangan yang baik paragraf isi saling bertautan dan kalimat pun saling bertalian. Pertautan paragraf itu menghendaki adanya peralihan yang lancar anatara paragraf isi yang satu ke paragraf isi yang lain sehingga penalaran penulis dengan mudah dapat dipahami. Oleh karna itu, paragraf ini haruslah ditulis secara runtut dan kronologis agar mudah dipahami pembaca.
3.      Paragraf penutup
Paragraf penutup berfungsi mengakhiri atau menutup karangan. Paragraf ini terletak pada bagian akhir suatu karangan atau karya tulis. Fungsinya menekankan pokok-pokok pikiran yang harus diingat pembaca, memberi saran terakhir, harapan, acuan, dan ajakan. Oleh karna itu, isi paragraf ini dapat berupa simpulan atau rangkuman yang menandai berakhirnya suatu pembahasan. Sebagai pebutup karangan atau tulisan paragraf ini sangat penting karna tanpa paragraf ini mungkin pembaca akan mengalami kesulitan dalam memahami apakah karya tulis itu sudah selesai atau belum.

b.      Paragraf Bersarkan Pola Penalarannya

1.      Paragraf deduktif
Paragraf deduktif dimulai dari pernyataan yang umum ke yang khusus. Paragraf deduktif menampilkan kalimat utama atau kalimat topik pada awal paragraf, kemudian kalimat utama itu diikuti oleh kalimat-kalimat lain sebagai pengembangannya. Kalimat-kalimat ini berfungsi mengembangkan atau memperjelas kalimat utama.
2.      Paragraf Induktif
Kalimat utama dalam paragraf induktif ditempatkan pada akhir paragraf. Dengan demikian, struktur paragraf ini dimulai dengan beberapa kalimat penjelas lebih dahulu, kemudian mencapai klimaks pada kalimat utamanya. Oleh karna ituparagraf induktif merupakan paragraf yang penalarannya berawal pada yang khusus atau spesifik dan berakhir pada yang umum. Simpulan paragraf induktif selalu bersifat umum. Artinya, pernyataan itu selalu meliputi sejumlah besar peristiwa yang khusus. Paragraf induktif sering diperkuat oleh contoh, perincian, penjelasan, penghususan, atau ilustrasi. Paragraf jenis ini cocok untuk mengemukakan suatu argumentasi.
3.      Paragraf Deduktif-Induktif
Paragraf deduktif-induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf diulang pada akhir paragraf. Maksud pengulangan itu tidak harus sama benar dengan kalimat utama pada awal paragraf. Bentuk kata-katanya dan susunan kalmatnya boleh diubah, tetapi ide pokoknya tetap sama. Oleh karna itu, penalaran pada paragraf deduktif-induktif berawal dari pernyataan yang umum, kemudian diperjelas dengan yang khusus, lalu kembali ke yang umum.

c.       Paragraf Berdasarkan Corak
1.      paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi merupakan corak tulisan yang bertujuan menginformasikan, menerangkan, dan menguraikan suatu gagasan. Paragraf eksposisi yang baik harus dapat memberikan tambahan pengertian dan pengetahuan pembaca. Oleh karna itu, paragraf eksposisi harus akurat, jelas, dan singkat. Selain itu, paragraf eksposisi biasanya manjawab pernyataan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Corak paragraf eksposisi netral, tidak berpihak, dan tidak memengaruhi pembaca.
1.      Paragraf Argumentasi
Bahasan argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan pendapat penulis untuk meyakinkan atau memengaruhi pembaca agar menerima pendapatnya. Argumentasi berbeda dari eksposisi. Jika eksposisi bertujuan untuk menjelaskan sesuatu kepada pembaca. Cara meyakinkan pembaca dapat dilakukan dengan jalan menyjikan data, bukti, atau hasil-hasil penalaran.
2.      Paragraf Deskripsi
Pelukisan atau dekripsi merupakan gaya atau corak tulisan yang bertujuan menggambarkan sejelas-jelasnya suatu objek kepada pembaca seolah-olah pambaca berada dalam suatu ruangan dan dapat mencium, mendengar, meraba, merasakan, dan melihat segala sesuatu yang terdapat di situ. Oleh karna itu paragraf ini dikatakan lebh menekankan pada dimensi ruang.
3.      Paragraf narasi
Kisahan atau narasi merupakan gaya atau corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu. Paragraf narasi dimaksudkan untuk memeberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah diketahui atau apa yang telah dialami oleh penulis. Paragraf narasi dimaksudkan agar pembaca terkesan. Paragraf narasi juga lebih menekankan pada dimensi waktu. Selain itu, paragraf narasi juga menekankan adanya konflik. Konflik itu memegang peranan penting dalam memancing daya tarik pembaca agar terus mengikuti jalannya cerita.




BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Paragraf merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara lengkap, utuh dan padu. Struktur  paragraf yang baik memiliki empat variasi, yaitu: (1) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung tanpa kalimat pengembang tak langsung, (2) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh satu kalimat pengembang langsung dan banyak kalimat pengembang tak langsung. (3) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung dan satu kalimat pengembang tak langsung, dan (4) satu gagasan utama dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang lansung dan banyak kalimat pengembang tak langsung.
Adapun jenis-jenis paragra di antaranya (1) Paragraf Bedasarkan urutannya (paragraf pembuka, paragraf isi, paragraf penutup), (2) Paragraf Bersarkan Pola Penalarannya (paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif), (3) Paragraf Berdasarkan Corak (Paragraf Eksposisi, paragraf argumentasi, paragraf deskripsi, paragraf narasi).

3.2          Saran
Agar sebuah paragraf dapat tersusun dengan baik dan sesuai EYD diperlukan sebuah ketelitian dan pengelolaan kata yang tepat. Menyusun sebuah paragraf harus seefektif mungkin dan dapat menyampaikan ide pokok secara jelas sehingga mudah dipahami.










DAFTAR PUSAKA

Soedjito.1991.keterampilan Menulis Paragraf.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Wiyanto, Asul.2006.Terampil Menulis Paragraf.Grasindo
A.H.Marsa.2009.Ayo Mengenal Paragraf.Jakarta: PT.Wangsa Jatra Lestari
H.S Widjono.2012.Bahasa Indonesia.Jakarta: PT.Grasindo

 


0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com