Sabtu, 19 Desember 2015

KALIMAT (HANNA)

0



DOWNLOAD!!!
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia
“Kalimat”

Disusun oleh :
                                          Hanna Shofiah                            1584202158


Program Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Tangerang 2015

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Dengan menyebut nama Allaah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji syukur atas segala nikmat dan pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kalimat”.
Dalam makalah ini, penulis mencoba memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan pengertian kalimat, unsur-unsur kalimat, jenis-jenis kalimat, kalimat efektif, dan beberapa kesalahan dalam kalimat. Makalah ini penulis susun bedasarkan apa yang diperoleh dari beberapa sumber.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik, saran, dan usulan yang bersifat membangun untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan, penulis berharap semoga makalah ini dapat dipahami dengan mudah dan mampu memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan orang yang membacanya. Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Tangerang, 15 Desember 2015


Penulis
 

DAFTAR ISI
Daftar isi ……………………………………………………………………… i
Kata Pengantar .………………………………………………………………. ii
Bab I Pendahuluan
-          Latar Belakang ………………………………………………………... 1
-          Rumusan Masalah …………………………………………………….. 1
-          Tujuan ……………….………………………………………………… 2
Bab II Pembahasan
-          Pengertian Kalimat ……………………………………………………. 3
-          Unsur-unsur Kalimat ………………………………………………….. 4
-          Jenis-jenis Kalimat ……………………………………………………. 6
-          Kalimat Efektif ………………………………………………………... 9
-          Beberapa Kesalahan dalam Kalimat ………………………………… 10
Bab III
-          Kesimpulan ………...………………………………………………… 11 

BAB I
PENDAHULUAN  
                   A.    Latar Belakang

Bahasa merupakan sarana berpikir baik untuk menyampaikan pesan kepada orang lain maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Gagasan dan ide yang disampaikan dalam pembicaraan atau tulisan diungkapkan melalui rangkaian kata yang terpilih dan tersusun menurut kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Satuan terkecil yang mengandung makna berupa kata atau frasa (kelompok kata), sedangkan satuan yang lebih besar yang mengandung pikiran berupa kalimat.
Masih banyak orang yang belum mengetahui dan belum paham tentang kalimat, unsur-unsur kalimat, jenis-jenis kalimat, kalimat efektif, dan kesalahan yang seringterjadi dalam kalimat. Padahal, penggunaanya begitu dekat dan penting dalam masyarakat Indonesia.
 Hal inilah yang menarik untuk diketahui tentang bagaimana pengertian kalimat, unsur-unsur kalimat, jenis-jenis kalimat, dan kalimat efektif. Oleh karena itu penulis berusaha untuk memberikan penjelasan tentang kalimat dalam makalah ini.


B.     Rumusan Masalah
    1.      Apa yang dimaksud dengan kalimat?
    2.      Apa unsur-unsur yang membangun sebuah kalimat?
    3.      Apa saja jenis-jenis kalimat?


    4.      Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
    5.      Apa saja kesalahan dalam kalimat yang sering terjadi?

C.     Tujuan
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dipahami dengan mudah oleh pembaca. Sehingga pembaca dapat:
   1.      Mengetahui pengertian dari kalimat.
   2.      Mengetahui unsur-unsur yang membangun sebuah kalimat.
   3.      Mengetahui jenis-jenis kalimat.
   4.      Mengetahui mengenai kalimat efektif.

   5.      Mengetahui beberapa kesalahan dalam kalimat.
 
BAB II
PEMBAHASAN

    A.    Pengertian Kalimat
Menurut Finoza (1993:115) , “Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasinya  menunjukkan bagian ujaran yang sudah lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru.”
Menurut Widjono (2007:146) “kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran.”
Menurut kamus besar bahasa Indonesia “kalimat adalah kesatuan ujar yg mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.”
Ciri-ciri kalimat:
1.      Dalam bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dan dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya.
2.      Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat.
3.      Predikat transitif disertai objek, predikat intransitif dapat disertai pelengkap.
4.      Mengandung pikiran utuh.
5.      Menggunakan urutan logis.
6.      Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.
7.      Dalam paragraf yang terdiri dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.

   B.     Unsur Kalimat
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dalam kalimat, yaitu:
a)      Subjek (S) adalah bagian kalimat yag menunjukkan pelaku, sosok (benda), sesuatu hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal.
b)      Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku). Selain itu, sesuatu yang dinyatakan oleh P dapat mengenai sifat, status , situasi, ciri atau jati diri. S. predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga nomina atau frasa nominal.
c)      Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif (verba yang menuntut wajib hadirnya O). jika P diisi oleh verba intransitif, O tidak diperlukan. Karena itulah sifat O dalam kalimat dikatakan tidak wajib hadir. Contoh :
·         Kana memasak nasi (kata “memasak” adalah P yang membutuhkan O setelahnya atau disebut verba transitif).
·         Aulia tidur (kata “tidur” adalah P yang tidak membutuhkan O atau disebut verba intrasitif.

d)     Pelengkap (Pel) atau Komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. letak Pel umunya dibelakang P yang merupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama. Hal lain yang membedakan Pel dan O adalah jenis pengisinya. Selain diisi oleh nomina dan frasa nominal, Pel dapat pula diisi oleh frasa adjektive dan frasa preposisional. Selain itu, letak Pel tidak selalu persis di belakang P. kalau dalam kalimat terdapat O, letak Pel adalah di belakang O sehingga urutan penulisan  bagian kalimat menjadi S-P-O-Pel.
e)      Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya. Unsur keterangan dapat menerangkan S, P, O, Pel. Posisinya dapat bersifat manasuka (dapat diwal, tengah, atau di akhir kalimat). Pengisi keterangan adalah frasa nominal, frasa preposisional, adverbal, atau klausa.
f)       Konjungsi adalah bagian kalimat yang berfungsi menghubungkan unsur-unsur kalimat dalam sebuah kalimat. Konjungsi dibagi menjadi dua, yakni perangkai intrakalimat dan antarkalimat. Contoh: Saya memanggil dokter, sedangkan ibu menjaga adik di rumah.
g)      Modalitas dalam sebuah kalimat sering disebut keterangan predikat. Modalitas dapat mengubah keseluruhan makna sebuah kalimat. Dengan modalitas tertentu makna kalimat dapat berubah menjadi sebuah pernyataan yang tegas, ragu, lembut, pasti, dan sebagainya. Contoh : Dia sebetulnya seorang dokter.

   C.     Jenis-jenis Kalimat
Kalimat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis menurut (a) jumlah klausa pembentuknya, (b) fungsi isinya, (c) kelengkapan unsurnya dan (d) susunan subjek predikatnya. lihatlah bagan di bawah ini.

Berdasarkan jumlah klausanya:
a.            Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas. Kalimat tunggal sering disebut kalimat sederhana, kalimat simpleks dan kalimat ekaklausa. Contoh: Dia datang dari Jakarta.
b.            Kalimat Majemuk  dibagi menjadi dua:
1)      Kalimat majemuk setara bersifat koordinatif, tidak saling menerangkan. Kalimat majemuk setara ada 4 macam, yaitu :
·         Setara gabungan menggunakan kata: dan,serta.
·         Setara pilihan mengunakan kata: atau.
·         Setara urutan menggunakan kata: lalu, lantas, kemudian.
·         Setara perlawanan menggunakan kata: tetapi.
2)      Kalimat mejemuk bertingkat disusun berdasarkan jenis anak kalimatnya, yaitu:
·         Anak kalimat keterangan waktu menggunakan kata: ketika, waktu, saat, setelah, dan sebelum.
·         Anak kalimat keterangan sebab menggunakan kata: sebab, lantaran, karena.
·         Anak kalimat keterangan hasil (akibat) menggunakan kata: hingga, sehingga, akhirnya.
·         Anak kalimat keterangan syarat menggunakan kata: jika, apabila, kalau andaikata.
·         Anak kalimat keterangan tujuan menggunakan kata: agar, supaya, demi, untuk, guna.
·         Anak kalimat keterangan cara menggunakan kata: dengan, dalam.
·         Anak kalimat keterangan posesif menggunakan kata: meskipun, walaupun, biarpun.
·         Anak kalimat keterangan pengganti nomina menggunakan kata: bahwa.

Berdasarkan fungsi isinya kalimat dibagi menjadi:
                          a.            Kalimat deklaratif atau kalimat berita adalah kalimat yang mengandung intonasi deklaratif yang dalam ragam tulisan diberi tanda titik pada akhir konstruksi. Amanat yang dikandungnya berupa pemberitaan atau pernyataan. Contoh: Gaji pegawai negeri tidak dinaikkan.
                         b.            Kalimat introgatif atau kalimat tanya adalah kalimat yang mengandung intonasi introgatif yang dalam ragam tulisan diberi tanda tanya (?) pada akhir konstruksi. Selain itu, ditandai pula oleh partikel tanda tanya seperti –kah, atau, kata tanya seperti; apa, mengapa, bagaimana. Amanat yang dikandungnya berupa pertanyaan atau keingian memperoleh jawaban. Contoh: Apa yang Anda harapkan dari saya?
                          c.            Kalimat imperative atau kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung intonasi imperatif yang dalam ragam tulisan diberi tanda seru (!) pada akhir konstruksi. Kalimat imperatif ditandai pula oleh partikel –lah atau kata-kata seperti hendaklah, jangan. Amanat yang dikandungnya berupa perintah atau keinginan agar orang melakukan apa yang dikehendaki pembaca atau pembicara. Contoh: Jangan perhatikan ucapannya!
                         d.            Kalimat interjektif atau kalimat seru adalah kalimat seruan yang mengungkapkan perasaan, dapat lengkap, dan dapat pula tidak lengkap. Seruan ada dua macam yaitu (1) yang terjadi dari klausa lengkap ditandai oleh partikel seperti: mudah-mudahan, alangkah dan (2) yang seperti: aduh, wah, amboi. Contoh: Wah, ini baru kejutan!

Berdasarkan kelengkapan unsurnya, kalimat dibedakan atas kalimat lengkap dan kalimat tak lengkap. Kedua jenis kalimat ini dijelaskan sebagai berikut:
                          a.            Kalimat Lengkap adalah kalimat yang mengandung klausa lengkap. Terdiri atas unsur subjek dan predikat. Kalimat yang lengkap memiliki klausa lengkap, yaitu sekurang-kurangnya unsur subjek dan predikat, disebut juga kalimat mayor. Contoh:
(    S        )     (       P         )
Negara Indonesia berdasarkan pancasila.
                         b.            Kalimat Tak Lengkap adalah kalimat yang terdiri atas klausa yang tidak lengkap. Terdiri dari hanya subjek, hanya predikat atau objek. Kalimat ini disebut juga kalimat minor. Contoh: Astaga!

Berdasarkan susunan subjek predikatnya:
                          a.            Kalimat biasa.
                         b.            Kalimat inversi adalah kalimat dengan susunan predikat mendahului subjek (kalimat susun balik).

    D.    Kalimat Efektif

Menurut Finoza (1993:136) “kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.
Menurut Keraf (1973:35) “sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau perasaan pengarang, bagaimana ia dapat mewakili secara segar, dan sanggup menarik perhatian pembaca atau pendengar terhadap apa yang dibicarakan.kalimat efektif memiliki kemampuan atau tenaga untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar tau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis.. disamping itu kalimat yang efektif selalu tetap berusaha agar gagasan pokok selalu mendapatkan tekanan atau penonjolan dalam pikiran pembaca atau pendengar.”
Menurut Widjono (2007:146) “ Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Kalimat dikatakan singkat karena hanya menggunakan unsure yang diperlukan saja, dikatakan padat karena makna sarat dengan informasi yang terkandung di dalamnya, dan sifat jelas ditandai dengan kejelasan struktur kalimatdan makna yang terkandung di dalamnya.”
Untuk dapat mencapai keefektifan tersebut, sebuah kalimat efektif harus memenuhi syarat-syarat berikut, yaitu:
a)      Kesatuan gagasan.
b)      Kepaduan unsur (koherensi yang baik dan kompak).
c)      Keparalelan bentuk.
d)     Ketepatan makna.
e)      Kehematan kata.
f)       Kelogisan bahasa.

    E.     Beberapa Kesalahan dalam Kalimat
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam kalimat, diantaranya:
                          a.            kalimat kontaminasi atau kalimat rancu adalah kalimat yang kacau susunannya.
                         b.            ketidakjelasan unsur subjek dan predikat, dalam kalimat Pada sebagian kalimat yang tidak jelas  unsur subjek dan tidak memiliki unsur predikat akan membuat ketidakefektifan dan hanya memiliki unsur lain seperti objek, keterangan dan Pelengkap.
                          c.            gejala pleonasme dalam kalimat adalah penggunaan unsur kata atau bahasa yang berlebihan.

BAB III
KESIMPULAN
Menurut kamus besar bahasa Indonesia “kalimat adalah kesatuan ujar yg mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.”
Unsur kalimat terdiri dari subjek, predikat,objek, pelengkap, keterangan, konjungsi, dan modalitas.
Jenis-jenis kalimat yaitu kalimat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis menurut (a) jumlah klausa pembentuknya, (b) fungsi isinya, (c) kelengkapan unsurnya dan (d) susunan subjek predikatnya.
Menurut Finoza (1993:136) “Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.” syarat-syarat kalimat efektif yaitu:
a)      Kesatuan gagasan.
b)      Kepaduan unsur (koherensi yang baik dan kompak).
c)      Keparalelan bentuk.
d)     Ketepatan makna.
e)      Kehematan kata.
f)       Kelogisan bahasa.
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam kalimat, diantaranya:
                          a.            kalimat kontaminasi atau kalimat rancu.
                         b.            ketidakjelasan unsur subjek dan predikat.
                          c.            gejala pleonasme dalam kalimat.



Daftar Pustaka
Finoza, Lamuddin. 1993. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: DIKSI Insan Muli
Keraf, Gorys. 1973. Komposisi. Jakarta : Nusa Indah
Widjono. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo





0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com