Sabtu, 19 Desember 2015

Menyusun Karangan yang Baik dan Benar

0



MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia
“Menyusun Karangan yang Baik dan Benar”


Disusun oleh :
1.      Sufitri                                                              1584202159
2.      Roseta                                                             1584202149
3.      Siti Yuliani                                                      1584202090
4.      Hanna Shofiah                                                            1584202158
5.      Talla Octaviana                                               1584202014

Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Tangerang 2015


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt atas segala nikmatNya, sehingga kami  bias menyusun makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia. Makalah ini membahas tentang “Menyusun Karangan yang Baik dan Benar”. Sehingga,  diharapkan pembaca dapat memahami isi dan penjelasan dalam makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak:
1.      Bapak Haerudin, M.Pd. Selaku dosen pembimbing mata kuliah bahasa Indonesia
2.      Teman-teman seperjuangan
Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Sehingga, kami  mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi.





Tangerang, 13-Desember-2015


Penyusun



 
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .………………………………………………………………. i
Daftar isi ……………………………………………………………………… ii
Bab I Pendahuluan
-          Latar Belakang ………………………………………………………... 1
-          Rumusan Masalah …………………………………………………….. 1
-          Tujuan ……………….………………………………………………… 2
Bab II Pembahasan
-          Pengertian Karangan ………………………………………………….. 3
-          Jenis-jenis Karangan ………………………………………………….. 3
-          Perencanaan Karangan ………………………………………………... 4
-          Kerangka Karangan ………………………………………………….... 6
-          Topik Karangan………………………………………………………... 9
-          Judul Karangan ………………………………………………………. 10
Bab III
-          Kesimpulan ………...………………………………………………… 12

Daftar Pustaka ………………………………………………………………...14

BAB I
PENDAHULUAN

   A.    LATAR BELAKANG
Mengarang adalah pekerjaan merangkai atau menyusun kata,  frasa, kalimat, dan alinea yang dipadukan dengan topic dan tema tertentu untuk memperoleh hasil akhir berupa karangan.Dalam praktiknya, kegiatan mengarang terbagi atas dua golongan besar, yaitu mengarang fiksi dan non-fiksi. Untuk menulis karangan non-fiksi,  faktor  bakat tidaklah dominan seperti halnya menulis karangan fiksi. Faktor terpenting bagi penulis karangan non-fiksi adalah sikap rasional dan daya intelektual didukung oleh pengetahuan tentang ilmu karang-mengarang.
Untuk menyajikan suatu topik,  seorang penulis akan menggunakan cara atau teknik tertentu yang  disesuaikan dengan pokok bahasan dan tujuan yang hendak dicapai. Sehingga,  sebelum penulis memulai kegiatan mengarangnya diperlukan kemampuan dan pengetahuan dasar mengenai cara penyusunan karangan yang  baik dan benar.

   B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan karangan?
2.      Apa saja jenis-jenis sebuah karangan?
3.      Bagaimana merencanakan sebuah karangan?
4.      Bagaimana menentukan topik karangan?
5.      Bagaimana menentukan judul karangan?

   C.     TUJUAN
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk membantu pembaca memiliki kemampuan dan pengetahuan dasar mengenai cara penyusunan karangan yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Karangan
Menurut Finoza (1993:189), ”Karangan adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok gagasan. Mengarang adalah pekerjaan merangkai atau menyusun kata, frasa, kalimat, dan alinea yang dipadukan dengan topik dan tema tertentu untuk memperoleh hasil akhir berupa karangan (bandingkan dengan pekerjaan merangkai bunga dengan hasil akhir berupa karangan bunga).”
B.     Jenis-Jenis Karangan
Menurut Finoza (1993:189), berdasarkan cara penyajian pokok bahasannya, yaitu :
1.      Karangan deskripsi (pelukisan)
2.      Karangan narasi (pengisahan)
3.      Karangan eksposisi (pemaparan)
4.      Karangan argumentasi (pembahasan)
5.      Karangan persuasi (mengajak)
Karangan narasi, eksposisi, dan persuasi sering ditemui sebagai karangan yang utuh dan berdiri sendiri. Sedangkan, karangan deskripsi dan argumentasi, jarang tampil sebagai karangan yang utuh. Kedua bentuk karangan ini sering merupakan bagian dari karangan lain.
Keahlian untuk memadukan beberapa jenis karangan tentu tidak diperoleh dengan mudah. Latihan yang intensif dan terus-menerus merupakan syarat mutlak. Satu hal lagi pedoman yang harus diikuti oleh calon penulis adalah keharusan mengetahui ciri setiap jenis karangan sebelum mengombinasikannnya.
C.     Perencanaan Karangan

a)      Proses kreatif
Menulis merupakan proses kreatif. Proses kreatif ada 4 tahap yaitu pertama tahap persiapan, kedua tahap inkubasi (pendadaran), tahap ketiga iluminasi atau kejelasan, tahap keempat terivikasi.Karangan mempunyai karakteristik umum yaitu objektif artinya setiap pernyataan (kata, frasa, kalimat, paragraf) dapat diukur. Logis artinya menggunakan penalaran yang sistematis dari topik permasalahan, tujuan, analisis atau pembahasan, sampai dengan kesimpulan dan saran. Empirik artinya menggunakan data yang diperoleh melalui pengalama , pengamatan, atau pengertian.

b)      Menentukan jenis karangan
Perencanaan karangan pada awal yaitu mentukan jenis jenis karangan akan ditulis : makalah, skripsi, proposal, laporan, atau jurnal.

c)      Perencanaan karangan
Perencanaan karangan adalah proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir.Perencanaan ini mencakup prapenulisan, pengorganisasian keseluruhan penulisan, penulisan penyuntingan, dan presentasi.

(1) Tahap penulisan :
·         Menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis.
·         Menyusun karangan (garis besar isi dan penyempurnaannya menjadi kerangka karangan lengkap setelah datanya lengkap)
·         Menetapkan landasan teoritis
·         Menetapkan sumber data (primer, sekunder) dan cara mengumpulkannya
·         Menetapkan metode pembahasan
·         Menyusun daftar pustaka sementara
·         Menjadwalkan pelaksanaannya
(2) Penulisan :
·         Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan
·         Penulisan tersebut mencakup :
1.      Bagian pelengkap pendahuluan (halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel).
2.      Bagian naskah utama.
(a)    Pendahuluan :
(i)                 Latar belakang menguraikan kesenjangan antara kondisi ideal dengan fakta
(ii)               Masalah berupa pertanyaan yang timbul sebagai konsekuensi pembahasan pada latar belakang, misalnya “bagaimana menjembatani konsep ideal dan fakta”
(iii)             Tujuan menjelaskan upaya yang hendak dicapai
(iv)             Pembatasan masalah menjelaskan bagaimana menjawab masalah dan tujuan yang hendak dicapai atau ruang lingkup yang hendak dibahas, dan metode pembahasan yang digunakan.
(b)   Bahasan utama :
(i)                 Deskripsi teori menggambarkan teori variabel pertama dan variabel kedua
(ii)               Metode penelitian menjelaskan jenis metode yang diguanakan (misalnya: deskriptif kualitatif, analisis kuantitatif fungsi x terhadap y)
(iii)             Deskripsi data yang sudah diolah
(iv)             Analisis data dilakukan dengan metode penelitian diatas
(v)               Hasil analisis menyajikan temuan yang diperoleh melalui analisis data
(c)    Kesimpulan dan saran :
(i)                 Kesimpulan menyajikan penafsiran atas hasil analisis.
(ii)               Saran (rekomendasi)menyajikan usulan pada seseorang, sekelompok orang, pemimpin lembaga untuk melakukan suatu perbaikan atas kekurangan yang ditemukan dalam penelitian atau pembahasan.
(iii)             Pelengkap kesimpulan (daftar pustaka, lampiran, indeks).
(3) Penyuntingan (Editing) : penyuntingan naskah, penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa.
(4) Penulisan naskah yang sudah sempurna, tanpa kesalahan.
(5) Presentasi yaitu menyajikan hasil akhir penulisan makalah atau skripsi
D.    Kerangka Karangan

Menurut Keraf (1970:132), “Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap.” Kerangka karangan menjamin suatu penyusunan yang logis dan teratur, serta memungkinkan seorang penulis membedakan gagasan-gagasan utama dari gagasan tambahan.
Kerangka karangan memiliki manfaat yaitu kerangka karangan dapat membantu penulis dalam hal-hal berikut :
a.                   Untuk menyusun karangan secara teratur
b.                   Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
c.                  Menghindarai penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih
d.                  Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu.
Macam-macam kerangka karangan tergantung dari dua parameter yaitu: berdasarkan sifat perinciannya, dan berdasarkan perumusan teksnya. Kerangka karangan berdasarkan sifat perinciannya terdiri dari dua macam yaitu : kerangka karangan sementara (non-formal), dan kerangka karangan formal. Sedangkan, kerangka karangan berdasarkan perumusan teksnya yaitu: kerangka kalimat, dan kerangka topik.
Lalu bagaimana membuat kerangka karangan yang baik? Kerangka karangan memiliki beberapa syarat-syarat, yang apabila suatu kerangka karangan dapat memenuhi syarat-syarat ini dapat idkatakan sebagai kerangka karangan yang baik. Adapun syarat-syarat kerangka karangan yang baik yaitu:
·         Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
·         Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
·         Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
·         Harus mempergunakan pasangan simbol yang konsisten.

Dalam penyusunan kerangka karangan yang baik tidak sekali dibuat. Penulis selalu akan berusaha menyempurnakan bentuk yang pertama, sehingga diperoleh bentuk yang lebih baik, demikian seterusnya. Untuk itu dapat dikemukakan beberapa langkah yang perlu diikuti, terutama bagi mereka yang baru mulai menulis sebuah karangan. Langkah-langkah sebagai tuntunan yang harus diikuti adalah sebagai berikut :
a.                   Rumuskan tema
b.                  Mengadakan inventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap merupakan perician dari tesis atau pengungkapan maksud tadi. Dalam hal ini penulis boleh mencatat sebanyak-banyaknya topik-topik yang terlintas dalam pikirannya, dengan tidak perlu langsung mengadakan evaluasi terhadap topik-topik tersebut
c.                  Penulis berusaha mengadakan evaluasi semua topik yang telah tercatat pada langkah kedua diatas. Evaluasi tersebut dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:
·         apakah topik tersebut mempunyai pertalian (relevansi) langsung dengan tesis atau pengungkapan maksud. Jika tidak ada hubungannya maka topik tersebut dicoret dari daftar diatas
·         semua topik yang tersisa dievaluasi lebih lanjut. Apakah ada dua topic atau lebih yang sebenarnya merupakan hal yang sama, hanya dirumuskan dengan cara yang berlainan. Jika terdapat hal seperti itu maka harus diadakan perumusan baru yang mencakup semua topic tadi.
·         Apakah semua topik itu sama derajatnya, atau ada topik yang sebenarnya bawahan atau perincian dari topiklain. Bila ada masukkanlah topik bawahan itu kedalam topik yang dianggap lebih tinggi kedudukannya. Bila topik bawahan itu hanya satu usahakan dilengkapi dengan topik-topik bawahan yang lain.
·         Ada kemungkinan bahwa ada dua topik atau lebih yang kedudukannya sederajat, tetapi lebih rendah dari topik-topik lainnya. Bila terdapat hal yang demikian, maka usahakan cari satu topik yang lebih tinggi yang akan membawahi topik-topik tadi

d.        Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang sangat terperinci maka langkah kedua dan ketiga dikerjakan berulang-ulang untuk menyusun topik-topik yang lebih rendah tingkatannya.
e.         Langkah terakhir. Sesudah semuanya sudah siap, yaitu menentukan pola susunan yang palingcocok untuk mengurutkan semua perincian dari tesis atau pengungkapan maksud sebagai yang telah diperoleh dengan mempergunakan semua langkah di atas.

E.     Topik Karangan
Menurut Widjono (2007:243) “Topik karangan adalah ide sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian. Topik merupkan inti bahasan yang menjiwai seluruh karangan.” Salah satu hal yang harus dilakukan penulis sebelum memulai menulis karangannya ialah menentukan topik pembahasan dengan mempertimbangkan topik yang baik, menarik untuk ditulis dan dibaca, penulis menguasai dengan baik, topik harus terbatas (pembatasan mencakup: konsep, variabel, data, lokasi pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data), dan topik harus didukung oleh data yang valid,andal, dan terpercaya. Topik karangan memiliki fungsi topik:
a)      Mengikat keseluruhan isi.
b)      Menjiwai seluruh pembahasan.
c)      Mengendalikan variabel.
d)     Memudahkan pengembangan ide bagi penulis, bagi pembaca memudahkan pemahaman.
e)      Memberikan daya tarik pembaca.

Indikator topik yang baik bagi penulis yaitu topik yang berbasis pada kompetensi penulisnya, sesuai dengan:
a)      Bidang keahlian.
b)      Bidang studi yang dialami.
c)      Pengalaman penulis.
d)     Bidang kerja atau profesi.
e)      Karakter penulis.
f)       Temuan yang pernah diteliti.
g)      Kualifikasi pengalaman.
h)      Kemampuan memeuhi tuntunan masyarakat pembacanya
i)        Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya.
j)        Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.

Sedangkan topik yang baik bagi pembaca yaitu sesuai dengan:
a)      Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
b)      Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik, dan profesi.
c)      Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
d)     Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
e)      Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
f)       Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya
g)      Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan.

F.      Judul Karangan
Setelah diperoleh topik yang sesuai, topik tersebut dinyatakan dalam suatu judul atau title karangan. Syarat judul yang baik:
a)      Sesuai dengan topik.
b)      Sesuai dengan isi karangan.
c)      Berbentuk frasa (bukan kalimat).
d)     Singkat.
e)      Jelas.

 
BAB III
KESIMPULAN

Menurut Finoza (1993:189), ”Karangan adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok gagasan. Mengarang adalah pekerjaan merangkai atau menyusun kata, frasa , kalimat, dan alenia yang dipadukan dengan topik dan tema tertentu untuk memperoleh hasil akhir berupa karangan (bandingkan dengan pekerjaan merangkai bunga dengan hasil akhir berupa karangan bunga).”
Menurut Finoza (1993:189), berdasarkan cara penyajian pokok bahasannya, yaitu :
1.      Karangan deskripsi (pelukisan)
2.      Karangan narasi (pengisahan)
3.      Karangan eksposisi (pemaparan)
4.      Karangan argumentasi (pembahasan)
5.      Karangan persuasi (mengajak)
Dalam merencanakan suatu karangan ada beberapa langkah berikut ini :
a)      Proses kreatif
Menulis merupakan proses kreatif. Proses kreatif ada 4 tahap yaitu pertama tahap persiapan, kedua tahap inkubasi (pendadaran), tahap ketiga iluminasi atau kejelasan, tahap keempat terivikasi.
b)      Menentukan jenis karangan
Perencanaan karangan pada awal yaitu mentukan jenis jenis karangan akan ditulis : makalah, skripsi, proposal, laporan, atau jurnal.
c)      Perencanaan karangan
Perencanaan karangan adalah proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir.
Menentukan topik pembahasan dengan mempertimbangkan topik yang baik, menarik untuk ditulis dan dibaca, penulis menguasai dengan baik, topik harus terbatas (pembatasan mencakup: konsep, variabel, data, lokasi pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data), dan topik harus didukung oleh data yang valid,andal, dan terpercaya.
Setelah diperoleh topik yang sesuai, topik tersebut dinyatakan dalam suatu judul atau title karangan. Syarat judul yang baik:
a)      Sesuai dengan topik.
b)      Sesuai dengan isi karangan.
c)      Berbentuk frasa (bukan kalimat).
d)      Singkat.
e)      Jelas.



DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. 1993. Komposisi Bahasa  Indonesia. Jakarta: DIKSI  Insan Mulia
Keraf, Gorys. 1973. Komposisi. Jakarta : Nusa Indah
Widjono. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com