MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
bahasa Indonesia
“Menyusun Karangan yang Baik dan Benar”
Disusun
oleh :
1. Sufitri 1584202159
2. Roseta 1584202149
3. Siti
Yuliani 1584202090
4. Hanna
Shofiah 1584202158
5. Talla
Octaviana 1584202014
Program
Studi Pendidikan Matematika
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Muhammadiyah Tangerang 2015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt atas segala nikmatNya,
sehingga kami bias menyusun makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia. Makalah ini membahas tentang
“Menyusun Karangan yang Baik dan Benar”. Sehingga, diharapkan pembaca dapat memahami isi dan penjelasan
dalam makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak:
1.
Bapak Haerudin,
M.Pd. Selaku dosen pembimbing mata kuliah bahasa Indonesia
2.
Teman-teman seperjuangan
Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Sehingga, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Tangerang, 13-Desember-2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .………………………………………………………………. i
Daftar isi ……………………………………………………………………… ii
Bab I Pendahuluan
-
Latar Belakang ………………………………………………………...
1
-
Rumusan Masalah …………………………………………………….. 1
-
Tujuan ……………….………………………………………………… 2
Bab II Pembahasan
-
Pengertian Karangan
………………………………………………….. 3
-
Jenis-jenis Karangan
………………………………………………….. 3
-
Perencanaan Karangan
………………………………………………... 4
-
Kerangka Karangan
………………………………………………….... 6
-
Topik Karangan………………………………………………………... 9
-
Judul Karangan ………………………………………………………. 10
Bab III
-
Kesimpulan ………...………………………………………………… 12
Daftar
Pustaka ………………………………………………………………...14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengarang adalah pekerjaan
merangkai atau menyusun kata, frasa, kalimat,
dan alinea yang dipadukan dengan topic dan tema tertentu untuk memperoleh hasil
akhir berupa karangan.Dalam praktiknya, kegiatan mengarang terbagi atas dua golongan
besar, yaitu mengarang fiksi dan non-fiksi. Untuk menulis karangan non-fiksi, faktor bakat
tidaklah dominan seperti halnya menulis karangan fiksi. Faktor terpenting bagi penulis
karangan non-fiksi adalah sikap rasional dan daya intelektual didukung oleh pengetahuan
tentang ilmu karang-mengarang.
Untuk menyajikan suatu topik,
seorang penulis akan menggunakan cara atau
teknik tertentu yang disesuaikan dengan pokok
bahasan dan tujuan yang hendak dicapai. Sehingga, sebelum penulis memulai kegiatan mengarangnya diperlukan
kemampuan dan pengetahuan dasar mengenai cara penyusunan karangan yang baik dan benar.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang
dimaksud dengan karangan?
2.
Apa saja jenis-jenis
sebuah karangan?
3.
Bagaimana
merencanakan sebuah karangan?
4.
Bagaimana
menentukan topik karangan?
5.
Bagaimana
menentukan judul karangan?
C. TUJUAN
Penyusun berharap makalah
ini dapat bermanfaat untuk membantu pembaca memiliki kemampuan dan pengetahuan dasar
mengenai cara penyusunan karangan yang baik dan benar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Karangan
Menurut Finoza (1993:189), ”Karangan adalah
penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau
pokok gagasan. Mengarang adalah pekerjaan merangkai atau menyusun kata, frasa,
kalimat, dan alinea yang dipadukan dengan topik dan tema tertentu untuk
memperoleh hasil akhir berupa karangan (bandingkan dengan pekerjaan merangkai
bunga dengan hasil akhir berupa karangan bunga).”
B. Jenis-Jenis
Karangan
Menurut
Finoza (1993:189), berdasarkan cara penyajian pokok bahasannya, yaitu :
1. Karangan
deskripsi (pelukisan)
2. Karangan
narasi (pengisahan)
3. Karangan
eksposisi (pemaparan)
4. Karangan
argumentasi (pembahasan)
5. Karangan
persuasi (mengajak)
Karangan narasi, eksposisi, dan persuasi sering
ditemui sebagai karangan yang utuh dan berdiri sendiri. Sedangkan, karangan
deskripsi dan argumentasi, jarang tampil sebagai karangan yang utuh. Kedua
bentuk karangan ini sering merupakan bagian dari karangan lain.
Keahlian untuk memadukan beberapa jenis karangan
tentu tidak diperoleh dengan mudah. Latihan yang intensif dan terus-menerus
merupakan syarat mutlak. Satu hal lagi pedoman yang harus diikuti oleh calon
penulis adalah keharusan mengetahui ciri setiap jenis karangan sebelum
mengombinasikannnya.
C. Perencanaan
Karangan
a) Proses
kreatif
Menulis merupakan
proses kreatif. Proses kreatif ada 4 tahap yaitu pertama tahap persiapan, kedua
tahap inkubasi (pendadaran), tahap ketiga
iluminasi atau kejelasan, tahap keempat
terivikasi.Karangan mempunyai karakteristik umum yaitu objektif artinya setiap
pernyataan (kata, frasa, kalimat, paragraf) dapat diukur. Logis artinya
menggunakan penalaran yang sistematis dari topik permasalahan, tujuan, analisis
atau pembahasan, sampai dengan kesimpulan dan saran. Empirik artinya
menggunakan data yang diperoleh melalui pengalama , pengamatan, atau pengertian.
b) Menentukan
jenis karangan
Perencanaan karangan
pada awal yaitu mentukan jenis jenis karangan akan ditulis : makalah, skripsi,
proposal, laporan, atau jurnal.
c) Perencanaan
karangan
Perencanaan
karangan adalah proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir.Perencanaan
ini mencakup prapenulisan, pengorganisasian keseluruhan penulisan, penulisan
penyuntingan, dan presentasi.
(1)
Tahap penulisan :
·
Menentukan topik atau judul, masalah,
tujuan, dan kalimat tesis.
·
Menyusun karangan (garis besar isi dan
penyempurnaannya menjadi kerangka karangan lengkap setelah datanya lengkap)
·
Menetapkan landasan teoritis
·
Menetapkan sumber data (primer, sekunder)
dan cara mengumpulkannya
·
Menetapkan metode pembahasan
·
Menyusun daftar pustaka sementara
·
Menjadwalkan pelaksanaannya
(2)
Penulisan :
·
Menulis keseluruhan naskah secara
konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan
·
Penulisan tersebut mencakup :
1.
Bagian pelengkap pendahuluan (halaman
judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel).
2.
Bagian naskah utama.
(a)
Pendahuluan
:
(i)
Latar
belakang menguraikan kesenjangan antara kondisi ideal dengan
fakta
(ii)
Masalah
berupa pertanyaan yang timbul sebagai konsekuensi pembahasan pada latar
belakang, misalnya “bagaimana menjembatani konsep ideal dan fakta”
(iii)
Tujuan
menjelaskan upaya yang hendak dicapai
(iv)
Pembatasan
masalah menjelaskan bagaimana menjawab masalah dan tujuan yang
hendak dicapai atau ruang lingkup yang hendak dibahas, dan metode pembahasan
yang digunakan.
(b)
Bahasan
utama :
(i)
Deskripsi
teori menggambarkan teori variabel pertama dan variabel
kedua
(ii)
Metode
penelitian menjelaskan jenis metode yang diguanakan (misalnya:
deskriptif kualitatif, analisis kuantitatif fungsi x terhadap y)
(iii)
Deskripsi
data yang sudah diolah
(iv)
Analisis
data
dilakukan dengan metode penelitian diatas
(v)
Hasil
analisis menyajikan temuan yang diperoleh melalui analisis
data
(c)
Kesimpulan
dan saran :
(i)
Kesimpulan
menyajikan
penafsiran atas hasil analisis.
(ii)
Saran
(rekomendasi)menyajikan usulan pada seseorang,
sekelompok orang, pemimpin lembaga untuk melakukan suatu perbaikan atas
kekurangan yang ditemukan dalam penelitian atau pembahasan.
(iii)
Pelengkap
kesimpulan (daftar pustaka, lampiran, indeks).
(3) Penyuntingan (Editing) :
penyuntingan naskah, penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa.
(4)
Penulisan naskah yang sudah sempurna, tanpa kesalahan.
(5) Presentasi yaitu menyajikan hasil
akhir penulisan makalah atau skripsi
D. Kerangka
Karangan
Menurut Keraf (1970:132), “Kerangka karangan adalah
suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan
digarap.” Kerangka karangan menjamin suatu penyusunan yang logis dan teratur,
serta memungkinkan seorang penulis membedakan gagasan-gagasan utama dari
gagasan tambahan.
Kerangka
karangan memiliki manfaat yaitu kerangka karangan dapat membantu penulis dalam
hal-hal berikut :
a.
Untuk menyusun karangan secara teratur
b.
Memudahkan penulis menciptakan klimaks
yang berbeda-beda
c.
Menghindarai penggarapan sebuah topik
sampai dua kali atau lebih
d.
Memudahkan penulis untuk mencari materi
pembantu.
Macam-macam kerangka karangan tergantung dari dua
parameter yaitu: berdasarkan sifat perinciannya, dan berdasarkan perumusan
teksnya. Kerangka karangan berdasarkan sifat perinciannya terdiri dari dua
macam yaitu : kerangka karangan sementara (non-formal), dan kerangka karangan
formal. Sedangkan, kerangka karangan berdasarkan perumusan teksnya yaitu:
kerangka kalimat, dan kerangka topik.
Lalu bagaimana membuat kerangka karangan yang baik?
Kerangka karangan memiliki beberapa syarat-syarat, yang apabila suatu kerangka
karangan dapat memenuhi syarat-syarat ini dapat idkatakan sebagai kerangka
karangan yang baik. Adapun syarat-syarat kerangka karangan yang baik yaitu:
·
Tesis atau pengungkapan maksud harus
jelas.
·
Tiap unit dalam kerangka karangan hanya
mengandung satu gagasan.
·
Pokok-pokok dalam kerangka karangan
harus disusun secara logis.
·
Harus mempergunakan pasangan simbol yang
konsisten.
Dalam penyusunan kerangka karangan yang baik tidak
sekali dibuat. Penulis selalu akan berusaha menyempurnakan bentuk yang pertama,
sehingga diperoleh bentuk yang lebih baik, demikian seterusnya. Untuk itu dapat
dikemukakan beberapa langkah yang perlu diikuti, terutama bagi mereka yang baru
mulai menulis sebuah karangan. Langkah-langkah sebagai tuntunan yang harus
diikuti adalah sebagai berikut :
a.
Rumuskan tema
b.
Mengadakan inventarisasi topik-topik
bawahan yang dianggap merupakan perician dari tesis atau pengungkapan maksud
tadi. Dalam hal ini penulis boleh mencatat sebanyak-banyaknya topik-topik yang
terlintas dalam pikirannya, dengan tidak perlu langsung mengadakan evaluasi
terhadap topik-topik tersebut
c.
Penulis berusaha mengadakan evaluasi semua
topik yang telah tercatat pada langkah kedua diatas. Evaluasi tersebut dapat
dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:
·
apakah topik tersebut mempunyai
pertalian (relevansi) langsung dengan tesis atau pengungkapan maksud. Jika
tidak ada hubungannya maka topik tersebut dicoret dari daftar diatas
·
semua topik yang tersisa dievaluasi
lebih lanjut. Apakah ada dua topic atau lebih yang sebenarnya merupakan hal
yang sama, hanya dirumuskan dengan cara yang berlainan. Jika terdapat hal
seperti itu maka harus diadakan perumusan baru yang mencakup semua topic tadi.
·
Apakah semua topik itu sama derajatnya,
atau ada topik yang sebenarnya bawahan atau perincian dari topiklain. Bila ada
masukkanlah topik bawahan itu kedalam topik yang dianggap lebih tinggi
kedudukannya. Bila topik bawahan itu hanya satu usahakan dilengkapi dengan topik-topik
bawahan yang lain.
·
Ada kemungkinan bahwa ada dua topik atau
lebih yang kedudukannya sederajat, tetapi lebih rendah dari topik-topik
lainnya. Bila terdapat hal yang demikian, maka usahakan cari satu topik yang
lebih tinggi yang akan membawahi topik-topik tadi
d.
Untuk mendapatkan sebuah kerangka
karangan yang sangat terperinci maka langkah kedua dan ketiga dikerjakan
berulang-ulang untuk menyusun topik-topik yang lebih rendah tingkatannya.
e.
Langkah terakhir. Sesudah semuanya sudah
siap, yaitu menentukan pola susunan yang palingcocok untuk mengurutkan semua
perincian dari tesis atau pengungkapan maksud sebagai yang telah diperoleh
dengan mempergunakan semua langkah di atas.
E. Topik
Karangan
Menurut
Widjono (2007:243) “Topik karangan adalah ide sentral yang berfungsi mengikat
keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian. Topik
merupkan inti bahasan yang menjiwai seluruh karangan.” Salah satu hal yang
harus dilakukan penulis sebelum memulai menulis karangannya ialah menentukan
topik pembahasan dengan mempertimbangkan topik yang baik, menarik untuk ditulis
dan dibaca, penulis menguasai dengan baik, topik harus terbatas (pembatasan
mencakup: konsep, variabel, data, lokasi pengumpulan data, dan waktu
pengumpulan data), dan topik harus didukung oleh data yang valid,andal, dan
terpercaya. Topik karangan memiliki fungsi topik:
a)
Mengikat
keseluruhan isi.
b)
Menjiwai
seluruh pembahasan.
c)
Mengendalikan
variabel.
d)
Memudahkan
pengembangan ide bagi penulis, bagi pembaca memudahkan pemahaman.
e)
Memberikan
daya tarik pembaca.
Indikator topik yang baik bagi penulis
yaitu topik yang berbasis pada kompetensi penulisnya, sesuai dengan:
a)
Bidang
keahlian.
b)
Bidang
studi yang dialami.
c)
Pengalaman
penulis.
d)
Bidang
kerja atau profesi.
e)
Karakter
penulis.
f)
Temuan
yang pernah diteliti.
g)
Kualifikasi
pengalaman.
h)
Kemampuan
memeuhi tuntunan masyarakat pembacanya
i)
Kemampuan
memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya.
j)
Temuan
baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.
Sedangkan topik yang baik bagi
pembaca yaitu sesuai dengan:
a)
Tuntutan
pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
b)
Upaya
pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik, dan
profesi.
c)
Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
d)
Pengembangan
dan peningkatan karier dan profesinya.
e)
Upaya
mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
f)
Upaya
mempertajam dan memperhalus daya nalarnya
g)
Sesuai
dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan.
F.
Judul
Karangan
Setelah
diperoleh topik yang sesuai, topik tersebut dinyatakan dalam suatu judul atau
title karangan. Syarat judul yang baik:
a)
Sesuai
dengan topik.
b)
Sesuai
dengan isi karangan.
c)
Berbentuk
frasa (bukan kalimat).
d)
Singkat.
e)
Jelas.
BAB III
KESIMPULAN
Menurut
Finoza (1993:189), ”Karangan adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi dan
teratur tentang suatu topik atau pokok gagasan. Mengarang adalah pekerjaan
merangkai atau menyusun kata, frasa , kalimat, dan alenia yang dipadukan dengan
topik dan tema tertentu untuk memperoleh hasil akhir berupa karangan
(bandingkan dengan pekerjaan merangkai bunga dengan hasil akhir berupa karangan
bunga).”
Menurut
Finoza (1993:189), berdasarkan cara penyajian pokok bahasannya, yaitu :
1. Karangan
deskripsi (pelukisan)
2. Karangan
narasi (pengisahan)
3. Karangan
eksposisi (pemaparan)
4. Karangan
argumentasi (pembahasan)
5. Karangan
persuasi (mengajak)
Dalam
merencanakan suatu karangan ada beberapa langkah berikut ini :
a) Proses
kreatif
Menulis
merupakan proses kreatif. Proses kreatif ada 4 tahap yaitu pertama tahap persiapan, kedua
tahap inkubasi (pendadaran), tahap ketiga
iluminasi atau kejelasan, tahap keempat
terivikasi.
b) Menentukan
jenis karangan
Perencanaan
karangan pada awal yaitu mentukan jenis jenis karangan akan ditulis : makalah,
skripsi, proposal, laporan, atau jurnal.
c) Perencanaan
karangan
Perencanaan
karangan adalah proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir.
Menentukan topik pembahasan dengan
mempertimbangkan topik yang baik, menarik untuk ditulis dan dibaca, penulis
menguasai dengan baik, topik harus terbatas (pembatasan mencakup: konsep,
variabel, data, lokasi pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data), dan topik
harus didukung oleh data yang valid,andal, dan terpercaya.
Setelah diperoleh topik yang sesuai,
topik tersebut dinyatakan dalam suatu judul atau title karangan. Syarat judul
yang baik:
a)
Sesuai
dengan topik.
b)
Sesuai
dengan isi karangan.
c)
Berbentuk
frasa (bukan kalimat).
d)
Singkat.
e)
Jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. 1993. Komposisi Bahasa Indonesia.
Jakarta: DIKSI Insan Mulia
Keraf, Gorys. 1973. Komposisi. Jakarta : Nusa Indah
Widjono. 2007. Bahasa
Indonesia. Jakarta: Grasindo
0 komentar:
Posting Komentar